REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Dakar, ajang reli paling ganas di dunia, akan kembali menjelajahi wilayah gurun berpasir Arab Saudi pada 3-15 Januari tahun depan.
Laman resmi Dakar merilis gambaran umum rute baru edisi kedua mereka di Timur Tengah itu dengan di mana para pebalap akan mengawali balapan selama dua pekan itu dari Jeddah dan finis di kota yang sama di etape terakhir.
Sementara bivouac, kamp tim dan pebalap bermalam, akan kembali menempati sejumlah lokasi yang digunakan pada tahun lalu. Namun, penyelenggara menjamin special stage akan menempuh rute yang sama sekali berbeda.
Ha'il, kota di bagian utara Arab Saudi, akan menandai hari istirahat di paruh lomba pada 9 Januari.
"Dari etape ke etape, dan seringkali di etape yang sama, pemandangan indah di wilayah itu membuat kami terpesona dan kagum. Akan tetapi, Arab Saudi hanya mengungkapkan sebagian kecil dari misterinya, dan meninggalkan banyak kejutan untuk edisi berikutnya pada Januari 2021," demikian CEO Dakar David Castera, Kamis (11/6).
Roadbook yang menjadi panduan rute akan dibagikan ke setiap pembalap pada pagi hari jelang start di setiap special stage. Beberapa kategori akan mendapatkan roadbook versi digital.
Selain itu, penyelenggara akan memperkenalkan regulasi yang mewajibkan kompetitor memelankan kendaraan mereka secara umum untuk meningkatkan keselamatan, juga memberi peringatan jika mereka memasuki zona lambat.
Para pembalap motor roda dua dan roda empat kali ini juga diwajibkan mengenakan rompi airbag untuk keselamatan. Tahun lalu, pebalap Portugal, Paulo Goncalves meninggal dunia karena serangan jantung setelah terjatuh di etape 7.
Reli tahun ini akan melintasi empat wilayah baru yaitu Al-Jawf (di utara), Qassim (di tengah), Asser dan Al-Baha di barat daya Semenanjung Arab. Namun, lintasan cepat di Empty Quarter akan ditiadakan tahun ini.