REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persib Bandung menunggu kepastian PSSI yang berencana bakal menerapkan kebijakan pemain U-20. Setiap klub wajib menurunkan para pemain U-20 saat kompetisi Liga 1 Indonesia kembali dimulai pada September atau Oktober.
"Klub masih sulit memberikan tanggapan. Kalau itu memberikan tujuan yang lebih besar bagi timnas kami sangat mendukung," ujar Direktur PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahyono saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (12/6).
Rencana PSSI yang akan mewajibkan klub memainkan pemain U-20 tak terlepas dari persiapan tim nasional Indonesia dalam menghadapi Piala Dunia U-20 yang masih sesuai jadwal pada tahun depan.
PSSI ingin agar para pemain bisa merasakan jam terbang yang cukup serta meningkatkan daya saing di kompetisi resmi. Karena jika hanya mengandalkan pemusatan latihan (TC) saja, federasi merasa tidak akan cukup.
Sejalan dengan keinginan PSSI, salah satu alasan kuat Persib ingin agar kompetisi dilanjutkan demi kepentingan timnas. Namun Teddy masih menunggu bagaimana teknisnya.
"Kita belum tahu petunjuk pelaksanaannya seperti apa dari PSSI, misal pemakaian pemain di bawah U-20. Memang mereka dipersiapkan untuk Piala Dunia, tapi mekanismenya seperti apa, apakah seperti Piala Sudirman main di 45 menit pertama?" kata dia.
"Pemain harus memiliki jam terbang yang sama, apakah 40 pemain disebar atau bagaimana?" kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) juga mendukung rencana PSSI yang mewajibkan setiap klub Liga 1 untuk menurunkan pemain U-20 sebagai wadah persiapan menyongsong Piala Dunia U-20.