Senin 15 Jun 2020 12:36 WIB

Turnamen Tenis Dunia akan Alami Pengurangan Hadiah

Ini berkaitan dengan kondisi keuangan para sponsor.

Petenis putri Amerika Serikat (AS) Sofia Kenin mencium trofi juara Grand Slam Australia Terbuka 2020, Sabtu (1/2).
Foto: EPA/LUKAS COCH
Petenis putri Amerika Serikat (AS) Sofia Kenin mencium trofi juara Grand Slam Australia Terbuka 2020, Sabtu (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES - Pengurangan hadiah uang secara signifikan akan menjadi realitas baru bagi pemain tenis ketika ATP dan WTA Tour dilanjutkan. Demikian disampaikan petenis veteran Spanyol Feliciano Lopez.

"Kita harus mengerti bahwa tenis tidak akan sama lagi, setidaknya untuk satu, dua, tiga tahun. Saya tidak tahu berapa lama," kata Lopez seperti diwartakan Antara, Senin (15/6). Lopez seharusnya sedang menyiapkan diri untuk mempertahankan gelar Queen's Club pekan depan.

Tidak ada turnamen profesional digelar sejak Maret karena pandemi COVID-19 dan penghentian tersebut akan berlanjut hingga Agustus.

Wimbledon telah dibatalkan sama sekali sementara French Open telah digeser ke September. Keputusan apakah US Open dapat berlangsung pada akhir Agustus diperkirakan pekan depan.

Lopez, yang juga direktur turnamen Madrid Open, mengatakan, bahkan ketika segalanya kembali ke normal, hadiah uang akan dikurangi ketika sponsor berusaha untuk menavigasi kejatuhan ekonomi akibat virus tersebut.

"Perusahaan dan sponsor, mereka mungkin harus memecat karyawan. Ini terjadi di mana-mana di dunia sehingga yang pertama mereka pangkas adalah sponsorship, dan ini akan mempengaruhi tenis secara besar-besaran.

"Kita perlu bertahan hidup saat ini dan kita perlu bersatu. Para pemain perlu memahami bahwa ini akan menjadi pengurangan yang signifikan dalam hadiah uang. Saya melihat sekarang skenarionya turnamen akan bertahan dengan pengurangan hadiah uang secara signifikan, tidak hanya untuk tahun ini, tapi juga untuk musim 2021," tambah sosok berusia 38 tahun ini.

Lopez yakin US Open akan berlangsung kendati ada keraguan dari rekan senegaranya Rafael Nadal, sang juara bertahan, yang mengatakan ia tidak akan senang bepergian ke New York dalam situasi saat ini.

Petenis peringkat satu dunia Novak Djokovic juga mengekspresikan keraguannya bahwa turnamen tersebut akan berlangsung.

"Saya pikir US Open tahu mungkin banyak pemain yang tidak ingin datang dan bermain di sana," katanya.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement