REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim Louvre Surabaya mengaku sedih karena IBL Pertamax 2020 dilanjutkan tanpa menggunakan pemain asing. Karena menurutnya kehadiran pemain asing membuat laga berlangsung seru dan kompetitif.
Presiden Louvre, Erick Herlangga saat jumpa pers secara virtual Rabu (17/6) menyatakan, "Ingin nya sih pakai pemain asing. Tetapi karena keadaan, tidak memungkinkan. Ya sedih juga karena dengan penampilan pemain asing di liga membuat pertandingan seru, perbedaan skor jadi tipis.”
Namun demikian, Erick menegaskan Louvre akan tetap berani dan berjuang maksimal meski tidak diperkuat pemain asing. “Awalnya kita targetkan lolos playoff, kini sudah diputuskan Louvre di peringkat empat tidak lagi ikut playoff. Artinya kita sudah melampaui yang kita targetkan,” ujar Erick.
Usai liga dihentikannya karena virus Corona pemain asing Louvre sudah pulang ke negaranya masing-masing. Ada bonus yang belum dibayarkan pihak klub namun jumlahnya tidak besar, maksimal hanya 500 dolar AS.
"Kalau gaji pemain sudah diurus IBL. Paling kalau klub hanya bonus kemenangan. Jumlahnya tidak besar sekitar 500 dolar AS, rencananya uang ini untuk membayar denda dari IBL, karena setiap pelanggaran ada dendanya. Selain itu untuk kebutuhan pribadi pemain asing itu selama di hotel,” katanya.
Untuk lokasi lanjutan IBL, Louvre tidak mempermasalahkan. "Kita siap dimana saja, Yogyakarta ataupun Jakarta. Bahkan kita sangat senang kalau di Surabaya, nanti akan kita bantu kamar gratis selama 30 hari,” kata.