REPUBLIKA.CO.ID, BIRMIGHAM -- Penyedia teknologi garis gawang Liga Inggris, Hawk-Eye, meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan pada laga Aston Villa vs Sheffield United, di Villa Park, Kamis (18/6) dini hari WIB. Dalam pertandingan tersebut teknologi garis gawang tak memberikan sinyal ke jam tangan yang dipakai wasit, Michael Oliver bahwa kiper Villa, Orjan Nyland saat memegang bola terdorong oleh rekannya hingga ke dalam. Sehingga bola sudah melewati garis gawang. Karena kesalahan itu, laga berakhir imbang 0-0.
Kejadian itu terjadi pada menit ke-42 ketika Sheffield mendapatkan tendangan bebas. Eksekusi dilakukan oleh Oliver Norwood yang sempat membuat pertahanan Villa kalang kabut sebelum bola berhasil ditangkap Nyland.
Hawk-Eye mengakui bola telah melewati garis gawang Villa. Mereka berdalih kesalahan itu yang pertama kalinya dalam 9.000 pertandingan yang menggunakan sistem tersebut. Menurut mereka, tujuh kamera yang memantau di sekitar gawang terhalang oleh penjaga gawang, bek atau tiang gawang.
Hawk-Eye mengaku sistem telah diuji sebelum pertandingan dan dipastikan berfungsi dengan baik. "Hawk-Eye tanpa ragu meminta maaf kepada Liga Primer, Sheffield United dan semua orang yang terkena dampak insiden ini,” demikian bunyi pernyataan Hawk-Eye, dilansir dari BBC.
Pelatih Sheffield United, Chris Wilder mengatakan posisi penjaga gawang Villa berada di dalam garis gawang ketika menangkap bola. Wilder terlihat mendekati wasit saat turun minum. Ia membicarakan mengenai tentang bola yang semestinya terekam kamera.
"Kami pergi ke Tottenham tahun lalu, jempol kaki John Lundstram offside dan saya berada di bawah guyuran hujan selama 10 menit menunggu keputusan. Saya tidak mengerti mengapa saya tidak bisa menunggu 10 menit di Birmingham,” kata Wilder.
Badan yang bertanggung jawab untuk wasit Liga Inggris, Professional Game Match Officials Limited (PGMOL) menjelaskan asisten video wasit tidak melakukan apa pun karena situasi di lapangan. Mereka mengatakan ada situasi di lapangan yang membuat wasit tak menerima sinyal.
Kesalahan itu pun mendapatkan reaksi di media sosial. Mereka rata-rata kecewa dengan kinerja teknologi tersebut. Bahkan ada menyebut kinerja mereka amburadul.
Hasil ini membuat The Blades tak beranjak dari posisi keenam klasemen sementara. Sedangkan Villa tetap duduk di urutan ke-19. Sebelum pertandingan kedua tim berlutut sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Black Lives Matters.