REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Atletico Madrid dikenal karena pertahanan timnya yang sulit ditembus. Namun bagi sang pelatih Diego Simeone, ada sesuatu yang bahkan lebih hebat bagi keberhasilan timnya. Simeone menilai komitmen para pemainnya atas visi sepak bolanya yang menjadikan Atletico punya tim dengan pertahanan tangguh.
Atletico meraih kemenagan 1-0 dari Real Valladolid pada Sabtu (20/6). Ini jadi kali pertama mereka meraih kemenangan beruntun setelah mengalahkan Real Betis dan Levante secara beruntun pada pertengahan musim.
Dilansir dari laman Goal, Selasa (23/6), laga-laga kemudian berakhir dengan hasil seri dan kalah. Hingga akhirnya Atletico kembali mendapat kemenangan telak 5-0 dari Osasuna pada Kamis (18/6).
Kepergian Diego Godin dan Lucas Hernandez pada tahun lalu memaksa Simeone untuk merombak lini belakangnya. Stefan Savic dan Jose Gimenez berada di posisi bek tengah. Sementara Kieran Trippier dan Renan Lodi berada di full back. Sementara tugas di bawah mistar gawang dipercayakan kepada Jan Oblak.
Hasilnya, Atletico hanya kebobolan 22 kali dalam 30 pertandingan La Liga 2019/2020. Meski demikian, Simeone menegaskan dia tidak terlalu mengandalkan ketangguhan lini belakangnya.
"Akan selalu ada kesalahan, semua tim membuat kesalahan. Kami berusaha untuk fokus dan dengan pertahanan terbaik kami, kami melakukan rotasi," kata Simeone.
"Saya masih yakin kekuatan tim kami adalah mengatur emosional tim. Ini jadi cara untuk mencapai tujuan yang kami inginkan," katanya.
Atletico memiliki tujuan untuk mengikuti turnamen mini Liga Champions di Lisabon pada Agustus mendatang. Mereka pun ingin mengamankan tempat di Liga Champions dengan menyelesaikan musim di empat besar.
Saat ini, Atletico berada di urutan keempat dengan 52 poin dari 30 laga. Hanya berbeda satu poin dari Sevilla yang berada di posisi ketiga dengan 53 poin dari 31 pertandingan.