REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Borneo FC memastikan pembayaran gaji para pemain, pelatih, hingga staf tetap lancar meskipun pandemi COVID-19 membuat klub-klub Liga 1 Indonesia kesulitan finansial.
"Alhamdulillah (pembayaran gaji) lancar," ujar manajer Borneo FC Farid Abubakar saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (26/6).
Sebelumnya ketika kompetisi mulai ditangguhkan, PSSI memberikan keringanan kepada klub-klub untuk membayarkan gaji sebesar 25 persennya saja dari nilai kontrak sejak Maret.
Meski hanya membayar 25 persen, banyak klub yang juga masih kesulitan karena pihak sponsor juga sama-sama terdampak virus berbahaya tersebut.
Di satu sisi, klub juga banyak mengandalkan pemasukan dari tiket, maka ketika kompetisi ditangguhkan otomatis langsung berpengaruh pada pendapatan.
Borneo juga mulai membicarakan renegosiasi kontrak dengan para pemain dan staf, apalagi kompetisi direncanakan kembali digelar pada Oktober mendatang. Dengan adanya renegosiasi, sedikitnya bakal membantu meringankan beban klub.
"Memang kondisi sekarang terkait pandemi serba sulit, memaksa semua pihak harus beradaptasi. Karena sangat besar dampaknya terhadap finansial klub," kata dia.
Disinggung kapan akan mulai mengumpulkan pemain, Farid mengatakan masih mendiskusikan hal tersebut dengan jajaran manajemen sembari menunggu kepastian teknis Liga 1 dari PSSI dan operator.
"Masih dalam tahap komunikasi manajemen dan team pelatih," kata dia.