Sabtu 27 Jun 2020 11:32 WIB

Rayakan Gelar Juara Liverpool, Fans The Reds Malah Ditangkap

Polisi Merseyside pun memerintahkan pembubaran jika ada fan Liverpool yang berkumpul

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Penggemar Liverpool FC bersulang dan bersorak saat mereka merayakan di luar stadion Anfield di Liverpool, Inggris, 26 Juni 2020. Liverpool telah dinobatkan sebagai juara Liga Premier untuk pertama kalinya dalam tiga dekade setelah Chelsea FC mengalahkan Manchester City FC 2-1 pada malam itu 25 Juni. Kegagalan Man City untuk memenangkan duel krusial ini secara matematis menyerahkan gelar liga Inggris ke klub Liverpudlian yang dipimpin oleh manajer Jerman Juergen Klopp.
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Penggemar Liverpool FC bersulang dan bersorak saat mereka merayakan di luar stadion Anfield di Liverpool, Inggris, 26 Juni 2020. Liverpool telah dinobatkan sebagai juara Liga Premier untuk pertama kalinya dalam tiga dekade setelah Chelsea FC mengalahkan Manchester City FC 2-1 pada malam itu 25 Juni. Kegagalan Man City untuk memenangkan duel krusial ini secara matematis menyerahkan gelar liga Inggris ke klub Liverpudlian yang dipimpin oleh manajer Jerman Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Polisi Merseyside menangkap 10 fan Liverpool, yang menggelar perayaan usai tim kesayangan mereka dipastikan juara Liga Primer Inggris. Sayangnya, perayaan tersebut dilakukan saat Inggris masih dilanda pandemi corona dan kebijakan Lockdown belum dicabut. 

Namun 10 itu ditangkap karena mengganggu ketertiban. Kerumumanan masa yang cukup banyak menyanyikan lagu dan menyalakan flare di luar Anfield, sehingga membuat polisi khawatir mereka mengabaikan jaga jarak. Perayaan itu berlangsung 24 jam kemudian, dimana fan berkumpul di pusat kota Liverpool. 

Mayor Joe Anderson, menegaskan, penyebaran virus corona masih jadi ancaman serius. Ia mengapresiasi keinginan fan Liverpool yang ingin merayakan timnya juara setelah menanti 30 tahun. Namun, demi keamanan diri dan orang lain, ia minta fan cukup merayakan di rumah masing-masing.

''Covid-19 masih jadi ancaman utama dan kota kami telah kehilangan banyak orang akibat sakit,'' ucap Mayor Anderson, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (27/6).

Akibat aksi ini, polisi Merseyside pun memerintahkan pembubaran jika ada fan Liverpool yang berkumpul di pusat kota pada malam kedua perayaan, Perintah itu berada di bawah Anti-Social Behaviour Crime and Policing Act 2014 dan berlaku sampai 28 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement