REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator LIB mengebut penyelesaian teknis lanjutan Liga 1 dan 2 musim 2020 yang digelar mulai Oktober 2020.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita menyebut bahwa hal itu dilakukan agar soal teknis seperti detail jadwal, regulasi termasuk protokol kesehatan Liga 1 dan 2 bisa segera diumumkan kepada tim-tim peserta.
"Kami menargetkan untuk Liga 1 semuanya sudah rampung dalam dua minggu sampai satu bulan ke depan," ujar pria berusia 55 tahun itu.
Menurut Akhmad Hadian, LIB tidak bisa berlama-lama dalam menyiapkan lanjutan liga karena klub-klub memerlukan waktu untuk menempa skuatnya agar dapat bersaing di kompetisi.
Sejatinya, Akhmad Hadian melanjutkan, LIB sudah memiliki skenario awal soal liga sebelum PSSI memutuskan kompetisi dilanjutkan bulan Oktober 2020 melalui penerbitan surat keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang pelaksanaan kembali Liga 1, 2 dan 3 musim 2020 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Juni 2020.
Ternyata, setelah SK itu dikeluarkan, klub-klub Liga 1 dan 2 mengajukan beberapa masukan ke LIB yang membuat perusahaan operator kompetisi itu harus mempertimbangkan beberapa hal baru untuk liga.
"Kami menampung dahulu semuanya. Namun ternyata skenario yang sudah kami buat memerlukan banyak perubahan," tutur Akhmad.
Contohnya adalah terkait tempat tim-tim di lanjutan Liga 1 2020. Mulanya, LIB dan PSSI menyiapkan Yogyakarta sebagai lokasi untuk klub-klub Liga 1 yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Namun, karena ada permintaan dari klub-klub, muncul kemungkinan tempat itu akan berubah meski masih berada di Pulau Jawa.
"Jadi kemungkinan bergeser lagi karena permintaan macam-macam. Untuk ini kami akan menggelar rapat dengan klub-klub Liga 1 maupun Liga 2," tutur Akhmad Hadian.
Meski persiapan masih terus berjalan, dia menegaskan bahwa LIB siap menggelar kembali Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2020.
"Intinya kami sudah siap, tinggal masalah teknis saja." ujar Akhmad.