REPUBLIKA.CO.ID, BOURNEMOUTH -- Bournemouth benar-benar terancam degradasi setelah mengalami kekalahan 1-4 dari Newcastle United, di Stadion Vitality, Kamis (2/7) dini hari WIB. Mereka berada di peringkat 19 klasemen dengan 27 poin. Bournemouth pun wajib meraih kemenangan di laga berikutnya jika ingin tetap bertahan di Liga Inggris.
Pelatih Bournemouth, Eddie Howe mengatakan situasi yang dihadapi timnya saat ini sangat menyakitkan setelah mengalami kekalahan 0-1 dari Wolves sebelum dibekuk the Toon Army.
Melawan Newcastle, kata Howe, anak asuhnya seperti sebuah tim yang menyerah daripada berjuang.
Menurut Howe, sejak gol kedua Newcastle yang dicetak gol Longstaff pemainnya seperti goyah dan kurang percaya diri. Timnya kurang sabar bermain perlahan dari belakang.
"Para pemain bermain sedikit tegang, bisa dibilang bisa dimengerti dengan posisi mereka saat ini. Saya mendesak mereka untuk memainkan permainan dan bukan situasi tetapi mereka berjuang sedikit di bawah beban itu,” kata sosok yang juga pernah memperkuat Bournemouth sebagai pemain ini, dilansir dari ESPN, seusai laga.
Bournemouth sudah kebobolan pada menit ke-5 melalui Gayle lewat assist Saint-Maximin. Dalam pertandingan tersebut, Saint-Maximin bermain apik dengan memberikan tiga assist proses terciptanya gol The Magpies. Dia terus memberikan ancaman ke pertahanan Bournemouth sepanjang pertandingan babak pertama.
Tuan rumah sempat bangkit ketika babak kedua dimulai. Beberapa percobaan yang mereka lakukan sempat mengancam Newcastle seperti tembakan yang dilakukan Dominic Solanke namun masih gagal berbuah gol. Harapan mengejar keteringgalan pupus ketiga Newcastle mencetak gol ketiganya lewat Almiron dan hingga akhir pertandingan skor 1-4 untuk kemenangan tim tamu.
Howe pun tampak sedih dan berjalan keluar dari lapangan dengan kepala tertunduk usai pertandingan. Sedangkan beberapa pemain Bournemouth berjongkok di tengah lapangan dengan wajah sedih.