REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Soft Tennis Indonesia (Pesti) Aceh menyiapkan delapan atlet untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua yang akan digelar tahun depan.
Sekretaris Umum Pesti Aceh Heri Laksana mengatakan persiapan atlet terus dilakukan dalam pemusatan latihan. Namun, karena pandemi COVID-19, pemusatan latihan dilakukan terpisah di beberapa daerah.
"Pemusatan latihan sudah dimulai sejak April 2020. Pelatihan terpusat dimulai Agustus mendatang. Atlet yang selama ini berlatih di daerah masing-masing, akan bergabung mengikuti pelatda," kata Heri Laksana.
Heri Laksana yang juga pelatih atlet soft tenis Aceh mengatakan, cabang olahraga soft tenis, Aceh diperhitungkan di tingkat nasional. Pada kejuaraan nasional 2019, Aceh mampu satu perak dan satu perunggu serta meloloskan delapan atlet.
Heri Laksana menyebutkan kendati mempersiapkan delapan atlet, namun belum tentu semuanya diberangkatkan ke Papua mengikuti PON 2021.
Sebab, kata Heri Laksana, soft tenis termasuk cabang olahraga bersama sejumlah cabang olahraga yang belum tentu dipertandingkan di Papua.
"Jika soft tenis dipertandingkan di Papua, kami hanya mengirim tiga atau empat atlet. Tapi, kalau di Pulau Jawa, kami akan kirim dua regu, delapan atlet yang sedang persiapan. Pengiriman atlet juga tergantung biaya," kata Heri Laksana.
Heri Laksana menyebutkan secara umum soft tenis dimainkan hampir sama dengan tenis lapangan. Ukuran lapangannya juga tidak berbeda, begitu juga ketinggian jaringnya, tetap sama.
"Yang membedakan soft tenis dengan tenis lapangan dari bolanya. Soft tenis bolanya lembek. Servis soft tenis bisa dari bawah dan penghitungan skor lebih singkat. Cabang olahraga ini baru berkembang di Aceh sejak tiga tahun terakhir," kata Heri Laksana.