Sabtu 04 Jul 2020 12:31 WIB

Persaingan Real Madrid dan Barca Hingga Titik Akhir

Kedua tim bakal menghadapi tantangan yang berbeda di lima laga pamungkas.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Rivalitas Barcelona dan Real Madrid
Foto: canalfutbol
Rivalitas Barcelona dan Real Madrid

REPUBLIKA.CO.ID, Semuanya berjalan sempurna buat Barcelona saat La Liga Spanyol musim ini kembali bergulir pada pertengahan bulan lalu setelah ditunda selama nyaris tiga bulan akibat pandemi Covid-19. Kemenangan Real Madrid, 3-1, atas Eibar, direspons La Blaugrana dengan pesta gol ke gawang Real Mallorca, 4-0, pada keesokan harinya.

Hasil pada jornada ke-28 La Liga itu membuat Barcelona tetap memimpin klasemen sementara La Liga dengan keunggulan dua poin atas seteru sengitnya, Real Madrid, yang duduk di peringkat kedua. Kondisi ini pun terus berlanjut pada jornada ke-29, saat Barcelona membungkam Leganes, 2-0, kemudian diikuti keberhasilan Los Blancos menekuk Valencia, 3-0.

Namun, semua berubah saat La Liga menuntaskan jornada ke-30. Madrid berhasil mengambil alih posisi teratas klasemen sementara lantaran unggul head to head atas Blaugrana. Keberhasilan Los Blancos menyamai raihan poin Barcelona, 65 poin dari 30 laga, ini tidak terlepas dari kegagalan tim asal Katalan memetik poin penuh usai ditahan imbang Sevilla, 0-0.

Kegagalan Blaugrana memetik poin penuh dijawab Los Blancos dengan keberhasilan menaklukkan Real Sociedad, 3-0, di laga pada jornada ke-30. Persaingan perebutan titel La Liga musim ini akhirnya memasuki titik paling krusial. Buat kedua tim, kegagalan memetik poin penuh di laga berikutnya dapat berakibat fatal dalam pemenuhan ambisi mengangkat trofi La Liga musim ini.

Terlepas dari berbagai kontroversi dan tudingan soal ''bantuan'' wasit dalam setiap kemenangan Real Madrid, tapi faktanya Los Blancos mampu menjaga konsistensi performa dibanding Barcelona. Di tiga laga terakhir, Los Merengues terus memetik kemenangan, sementara Barca terpaksa kehilangan empat poin lantaran menelan dua hasil imbang dan hanya meraih satu kemenangan.

Terakhir, setelah Barcelona ditahan imbang Atletico Madrid, 2-2, akhir pekan lalu, Madrid mampu menang tipis, 1-0, atas Getafe lewat eksekusi penalti Sergio Ramos, Jumat (3/7) dini hari WIB. Imbasnya, pemegang kendali perburuan La Liga musim ini pun sepenuhnya pindah ke tangan Real Madrid. Tambahan tiga angka dari laga di Stadion Alfredo di Stefano itu membawa Los Blancos meninggalkan Barcelona dengan keunggulan empat poin saat La Liga tinggal menyisakan lima partai tersisa.

Pendulum torehan gelar La Liga pun mengarah ke tim asal ibu kota Spanyol tersebut. ''Ini semakin jelas. Dengan keunggulan empat poin, kami hanya bergantung kepada diri kami sendiri untuk bisa menjuarai kompetisi ini. Kami sudah berada di jalur yang tepat,'' kata bek kanan Madrid, Dani Carvajal, seperti dilansir Marca, Jumat (3/7).

Kendati begitu, Madrid dihadapkan dengan tantangan yang cukup besar terkait jadwal pertandingan. Los Blancos hanya memiliki waktu istirahat kurang dari tiga hari sebelum kembali merumput di laga selanjutnya. Tiga hari setelah menghadapi Getafe, Madrid harus melawat ke markas Athletic Bilbao di Stadion San Mames, Ahad (5/7) dini hari WIB. Kondisi ini berbeda dengan Barcelona, yang memiliki masa istirahat lebih lama sebelum melakoni laga berikutnya.

Setelah menghadapi Atletico Madrid, Rabu (1/7) dini hari WIB, Barcelona memiliki waktu istirahat selama lima hari sebelum bertandang ke markas Villarreal pada jornada ke-34, Senin (6/7) dini hari WIB. Perbedaan masa istirahat ini sebelumnya pernah dikeluhkan oleh petinggi Los Blancos kepada otoritas penyelenggara La Liga. Namun, La Liga bergeming.

Bahkan, Presiden La Liga, Javier Tebas, menyebut, keluhan soal pengaturan jadwal akan selalu ada di masa-masa krusial dalam perebutan gelar juara. Tebas pun menegaskan, perubahan situasi persaingan perebutan gelar La Liga musim ini sudak cukup membuktikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal perbedaan jadwal. Berhasil atau tidak sebuah tim dalam meraih kemenangan sepenuhnya tergantung pada kondisi skuat dan kesiapan tim.

Tak hanya soal aspek teknis permainan dan kondisi kebugaran pemain, situasi di ruang ganti pemain tentu berpengaruh besar dalam sprint terakhir perebutan gelar juara La Liga. Dalam beberapa pekan terakhir, kabar soal keretakan hubungan antara penggawa Barcelona dan pelatih Quique Setien pun terus merebak.

Rumor soal munculnya ketidakpercayaan para penggawa Barcelona terhadap kemampuan Setien dalam mengangkat performa Barcelona pun terus menjadi bulan-bulanan media Spanyol. Akhirnya, kedua tim bakal menghadapi tantangan yang berbeda di lima laga pamungkas musim ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement