REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bicara guard of honour, mantan kapten Chelsea John Terry yang paling cuek. Akan mendapatkan guard of honour atau tidak, yang penting bagi Terry adalah merayakan kemenangan dengan fan.
"Yang saya pedulikan adalah merayakan dengan penggemar Chelsea. Saya dan mereka memiliki hubungan yang luar biasa dan telah dilakukan selama 22 tahun,” kata Terry yang mempersembahkan lima gelar Liga Inggris untuk The Blues.
Terry mendapatkan guard of honour dari penggemar dan pemain dalam laga terakhirnya bersama Chelsea pada 21 Mei 2017. Upacara tersebut juga pernah dipersembahkan kepada Sir Alex Ferguson dalam laga terakhirnya sebagai pelatih dari para pemain MU dan Swansea City pada 2013.
Dilansir dari Skysports, Selasa (7/7), guard of honour merupakan secuil tradisi sepak bola Inggris yang intinya menyambut tim juara saat menuju lapangan. Para pemain lawan bertepuk tangan sampai semua punggawa tim juara masuk ke lapangan atau sosok yang dianggap berjasa. Secara khusus memang tidak ada aturan soal ini di Liga Primer Inggris. Jadi, pelaksanaan guard of honour tergantung kesepakatan antar kedua tim dan ada beberapa pemain yang enggan melakukannya. Maka dari itu, penolakan mempersembahkan guard of honour bukan sesuatu yang melanggar aturan.
Tak jelas kapan guard of honour pertama kali dilakukan, yang pasti guard of honour berlangsung hampir setiap musim. Menurut catatan, Manchester United adalah klub yang mempopulerkan tradisi ini yaitu sejak tahun 1955 ketika memberikan penghormatan kepada Chelsea sebagai juara Liga Inggris. Iblis Merah kemudian melanjutkan upacara tersebut pada tahun 1991 ketika memberikan penghormatan kepada juara Liga Inggris saat itu, Arsenal.
Kala itu guard of honour terjadi di stadion kebanggan Arsenal, Highbury. Pemberian penghormatan MU kepada Arsenal juga disebut-sebut tak lepas dari The Gunners yang mengalahkan rival MU dalam perebutan gelar yaitu Liverpool. Sehingga hal itupun dinilai bentuk terimakasih MU kepada Arsenal.
MU cukup konsisten memberikan penghormatan guard of honour. Pada 2005, ketika Chelsea keluar sebagai yang terbaik di tanah Ratu Elisabeth, MU melakukannya. The Blues pun kemudian membalasnya dua tahun kemudian. Mereka juga pernah memberikan penghormatan itu kepada Leicester City.
Begitu juga dengan Everton pernah memberikan guard of honour kepada MU pada 2003 di Goodison Park. Liverpool pun demikian pada 2015 kepada Chelsea di Stamford Bridge. Salah satu guard of honour paling terkenal di Liga Inggris terjadi pada musim 2012/2013 yakni saat Arsenal memberikan guard of honour kepada MU. Penggemar Arsenal harus menerima kenyataan bahwa mantan kapten mereka, Robin Van Persie berseragam MU.
Kendati demikian, tak setiap musim tradisi itu berlangsung. Pasalnya, hal tersebut tak akan terjadi jika penentuan gelar liga harus ditentukan sampai pekan terakhir. Seperti yang terjadi pada 2019, ketika Manchester City harus menentukan gelar juara sampai pertandingan terakhir. Ketika itu mereka bersaing ketat dengan Liverpool.
Di Spanyol, Barcelona pernah memberikan guard of honour di Santigao Bernabeu pada 2008. Blaugrana dengan besar hati mempersembahkan penghormatan itu meski Madrid adalah rival abadinya. Namun pada 2018, pelatih Madrid, Zinedine Zidane memerintahkan kepada pemainnya agar tak memberikan itu sebagai balasan atas penghinaan Barcelona usai Los Blancos meraih gelar Piala Dunia Antar klub pada 2017.
Musim ini, tradisi itu kembali menjadi sorotan setelah Manchester City dinilai kurang niat memberikan guard of honour kepada Liverpool ketika kedunya bertemu di Etihad Stadium, Jumat (3/7). Beberapa pemain City berhenti bertepuk tangan dan meninggalkan barisan sebelum seluruh pemain The Reds masuk ke lapangan.
Ketika itu, Liverpool dibantai 4-0 yang baru satu minggu memastikan gelar Liga Inggris musim 2019/2020. Apa yang terjadi di Etihad itu mengundang kritik dari penggemar Liverpool. City dinilai tak serius memberikan penghormatan. N Agung Sasongko