Rabu 08 Jul 2020 12:52 WIB

Pemkot Depok Batasi Fasilitasi Olahraga Hanya untuk Latihan

Pengguna fasilitas olahraga tetap harus menggunakan protap kesehatan.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Wali Kota Depok Mohammad Idris di Stadion Merpati, Depok.
Foto: Dokpri
Wali Kota Depok Mohammad Idris di Stadion Merpati, Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah memperlonggar sejumlah fasilitas publik di Kota Depok, termasuk fasilitas olahraga. Namun, demi mencegah penyebaran Covid-19, fasilitas-fasilitas tersebut hanya dapat dipergunakan untuk latihan. 

"Kami sudah membuka kembali fasilitas-fasilitas olahraga di Kota Depok. Tapi tentunya tetap ada pembatasan. Salah satunya, fasilitas olahraga tersebut dibuka hanya untuk latihan, bukan dipergunakan untuk menggelar turnamen," ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris. 

Menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok itu, saat ini masyarakat sudah dapat kembali menggunakan fasilitas-fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola, GOR bulu tangkis, dan sebagainya. Namun, mereka tidak bisa memakainya seperti situasi normal, melainkan tetap harus menggunakan protap kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak. 

"Stadion bola sudah kami buka, namun hanya untuk latihan bukan untuk turnamen. Kami juga batasi 50 persen kapasitas kalau ada penonton (latihan). Begitu juga GOR indoor untuk badminton kami batasi," ujar Idris. 

Kebijakan itu dilakukan Idris guna mencegah banyaknya kerumunan orang yang bisa menjadi media penularan Covid-19. Apalagi, hingga Selasa (7/7), Tim Gugus Tugas Kota Depok masih mencatat terdapat 838 pasien terkonfirmasi positif, 599 sembuh, dan 36 meningggal. Sementara ODP tercatat total 4.186 kasus yang 3.575 kasus di antaranya selesai pemantauan, dan 611 lainnya masih dalam pemantauan. Sementara catatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 1.604 orang, yang 1.355 di antaranya telah selesai dan 249 lainnya masih dalam pengawasan. Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) tercatat 2.604 orang di mana 2.073 orang sudah selesai dipantau dan 531 lainnya masih dalam pemantauan.  

Meski begitu, Depok termasuk kota yang mampu mengendalikan penyebaran Covid-19. Angka kasus-kasus barunya di sejumlah kelurahan tidak terlalu signifikan. Bahkan, ada 12 dari 63 kelurahan di Depok juga sempat nihil dari kasus konfirmasi positif dalam dua hari terakhir. Begitu juga tingkat kesembuhannya  sudah mencapai 71 persen.

"Status Depok di provinsi saat ini masuk zona kuning, sementara di pusat masuk zona oranye. Tentunya, kami akan terus berupaya untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," kata Idris. 

Dalam konteks itu, Pemkot Depok akan mengoptimalkan peran Kampung Siaga Covid-19 berbasis RW yang dikendalikan oleh lurah dan camat dalam melakukan pemantauan. Apalagi, saat ini Kota Depok masih menerapkan Pembatasan Sosial Kampung Siaga (PSKS) di tingkat RW. Penerapan tersebut sangat efektif menekan penyebaran Covid-19 di Kota Depok. 

"Peran Kampung Siaga Covid-19 sangat mendukung penerapan PSKS, karena dapat secara langsung memantau aktivitas dan kondisi warga," tutur Idris. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement