REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menekankan pentingnya penerapan ketat protokol kesehatan pada lanjutan liga yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19. PSSI resmi memutuskan Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020.
"Aspek kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Semua harus mengikuti protokoler yang ada. Bagaimanapun saat ini situasinya belum normal. Semua harus diantisipasi dengan detail dan bijaksana," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dikutip dari keterangan resmi PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Kamis (10/7).
Pernyataan itu disampaikan Iriawan dalam rapat koordinasi dengan PT LIB pada Kamis (9/7) di Kantor LIB, Jakarta. Persoalan kesehatan menjadi sangat vital agar semua yang terlibat dalam lanjutan liga terhindar dari Covid-19.
Selain itu, PSSI ingin PT LIB terus mengoordinasikan teknis lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 Indonesia 2020. Direktur Operasional Sudjarno setuju dengan hal itu.
PT LIB pun telah menjabarkan teknis yang telah disusun seperti penjadwalan, rencana lokakarya (workshop) prakompetisi yang akan diikuti semua klub Liga 1 dan 2 serta penentuan lokasi pertandingan.
"Intinya, akan ada persamaan persepsi antara kami dan PSSI terkait bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 2020," kata Sudjarno.
Sementara, pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyebut bahwa koordinasi lanjutan liga mesti rutin agar kompetisi dapat disiapkan dengan baik.
"Karena banyak aspek yang harus diperhatikan dan dipersiapkan, koordinasi itu tidak cukup sekali. Setelah ini akan ada koordinasi berikutnya agar lebih matang dan maksimal," tutur Yunus.
PSSI resmi memutuskan Liga 1, 2 dan 3 Indonesia musim 2020 bergulir kembali mulai Oktober 2020 melalui surat keputusan (SK) bernomor SKEP/53/VI/2020 tentang Kelanjutan Kompetisi dalam Keadaan Luar Biasa tahun 2020 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pada 27 Juni 2020.