REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua memastikan bakal menggelar pemusatan latihan atlet untuk persiapan PON 2021 selama enam bulan ke depan. Penegasan itu disampaikan Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya, dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelatihan Pelatih dan Asisten Pelatih di Jayapura, Sabtu (11/7) lalu.
Kenius mengatakan, sesuai dengan hasil pertemuannya dengan Ketua Umum KONI Papua yang juga menjabat Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada prinsipnya menyetujui program kerja KONI terkait dengan pemusatan latihan sentralisasi dan desentralisasi persiapan PON 2021.
‘’Dalam waktu dekat kami sudah masuk pada TC sentralisasai dan desentralisasi, kalau para atlet kami sudah petakan atlet utama dan madya,’’ ujar Kenius dalam keterangan resmi, Selasa (14/7).
Kenius mengatakan, dari 1.028 atlet PON Papua, sebanyak 445 orang yang dikategorikan sebagai atlet utama yang akan melakukan pemusatan latihan. Kemudian, 583 atlet lainnya akan tetap melakukan latihan desentralisasi di rumah masing-masing. "Jadi, atlet yang melakukan TC sentralisasi dan desentralisasi hah-haknya tetap diterima,’’ paparnya.
Sementara itu, Ketua Binpres KONI Papua, Freddy Sokoy, menyatakan, TC sentralisasi dan desentralisasi akan dimulai akhir bulan ini. Dengan begitu, diharapkan kepada para pelatih yang telah hadir untuk menyusun rencana periodisasi latihan dengan baik.
Sebab, kata Freddy, KONI Papua juga akan melakukan evaluasi kepada para pelatih dan asisten pelatih dari 37 cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada PON XX tahun 2021 mendatang.
"Ya, sesuai arahan Sekum KONI, para pelatih yang akan mendampingi atletnya pada TC sentralisasi akan dilakukan evaluasi, jika dalam evaluasi asisten pelatih memiliki kemampuan lebih baik dari pelatih kepala bisa saja dipromosikan untuk menjadi pelatih kepala,’’ jelas Freddy.