Kamis 23 Jul 2020 17:57 WIB

Rumput Stadion Gelora 10 November Ikuti Standar FIFA

perbaikan lapangan Gelora 10 November menjadi salah satu proyek prioritas

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) menyalami para pemain klub lokal Dakocan FC saat melakukan inspeksi di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (9/2/2020).
Foto: Antara/Moch Asim
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) menyalami para pemain klub lokal Dakocan FC saat melakukan inspeksi di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (9/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Rumput di stadion Gelora 10 November atau Stadion Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur, telah disesuaikan dengan standar FIFA menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya Edi Santoso, di Surabaya, Kamis (23/7), mengatakan perbaikan lapangan Gelora 10 November menjadi salah satu proyek prioritas Pemkot Surabaya pada tahun 2020 ini. Salah satu prioritas perbaikannya adalah penggantian rumput yang sesuai standar yang ditetapkan FIFA.

"Jadi, rumputnya itu sudah sesuai dengan standart FIFA," katanya.

Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Iman Krestian mengatakan penanaman rumput di Stadion Tambaksari, Surabaya saat ini sudah selesai.

"Saat ini, sedang proses pemeliharaan dan menunggu pertumbuhan serta adaptasi rumput," katanya.

Menurut dia, proses pemeliharaan dan adaptasi ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan. "Insya Allah pada September sudah bisa dipakai dan ini sudah sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama," kata Iman.

Iman juga menjelaskan proses penanaman rumput itu hingga selesai. Awalnya, kata dia, tanah di lapangan itu dikupas semuanya sekitar 60 sentimeter. Ternyata, setelah dikeruk diketahui tanah di lapangan itu tanah sampah yang banyak plastiknya.

"Jadi, Stadion Tambaksari itu sebelumnya memang hanya lapangan rumput konvensional dan ternyata tanahnya tanah sampah, sehingga tanah aslinya kita buang dulu. Sebab, untuk rumput ini memang membutuhkan tanah khusus," ujarnya.

Setelah dilakukan pengerukan atau pengupasan tanahnya, lalu dipasangi geomembran, kemudian dipasang drainase baru untuk penyiraman, karena selama ini memang tidak ada. Proses selanjutnya adalah pemasangan krikil hingga tanah taman.

"Baru setelah itu ditanami rumput yang jaraknya sudah kita atur antar rumput itu," ujarnya.

Selain itu, Iman memastikan bahwa pihaknya juga melakukan perbaikan pada beberapa elemen lainnya seperti perbaikan ruang ganti, pembuatan jacuzzi dan sauna, serta perbaikan lainnya.

"Perbaikan yang sudah selesai juga adalah ruang ganti, jacuzzi, dan sauna sudah selesai juga," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement