Jumat 31 Jul 2020 01:54 WIB

Langgar FFP, Trabzonspor Dilarang Tampil di Liga Champions

Gugatan Trabzonspor terhadap sanksi UEFA ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Para pemain Trabzonspor (ilustrasi). Trabzonspor mendapatkan hukuman larangan berkompetisi di UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP)
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Para pemain Trabzonspor (ilustrasi). Trabzonspor mendapatkan hukuman larangan berkompetisi di UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Trabzonspor kehilangan hak mereka tampil di Liga Champions musim depan. Gugatan mereka terhadap sanksi UEFA ditolak oleh Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) pada Kamis.

Sebelumnya pada awal Juni, UEFA menjatuhkan sanksi larangan tampil kepada Trabzonspor karena klub Turki itu gagal memenuhi aturan Kepatutan Finansial (FFP). Putusan itu berdasar rekomendasi Badan Pengendali Keuangan Klub (CBFC) UEFA pada Juli 2019 bahwa laporan keuangan Trabzonspor tak impas.

Baca Juga

Trabzonspor sebetulnya diberi kesempatan untuk memperbaiki laporan keuangan, tetapi karena tak terpenuhi maka UEFA menjatuhkan larangan tampil di Eropa selama semusim yang bisa diberlakukan pada 2020/21 atau 2021/22.

"Putusan yang digugat tetap berlaku dan Trabzonspor tetap dilarang tampil dari satu musim kompetisi Eropa," demikian pernyataan putusan CAS yang dilansir Reuters, Kamis (30/7).

Dengan demikian, Trabzonspor yang musim ini finis di urutan kedua Liga Super Turki harus rela kehilangan tiket Liga Champions mereka. Tiket itu lungsur ke tangan Besiktas yang berhak menemani juara baru Liga Turki, Istanbul Basaksehir, yang berhasil mendobrak dominasi Big Three Turki yakni Fenerbahce, Galatasaray dan Besiktas.

Sedangkan jatah Liga Europa beralih ke tangan Sivasspor, Alanyaspor dan Galatasaray.

Trabzonspor tak bisa mengikuti jejak Manchester City yang berhasil memenangkan gugatan mereka di CAS terhadap hukuman UEFA atas kasus serupa. CAS menilai City tak melanggar aturan FFP.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement