REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali memberikan lampu hijau Indonesian Basketball League (IBL) 2020 bergulir pada Oktober. Ia juga mewanti-wanti agar kompetisi olahraga khususnya IBL tidak menjadi cluster baru penularan Covid-19.
Pernyataan itu Menpora sampaikan usai menerima audiensi dari Dirut IBL, Junas Miradiarsyah yang hadir bersama Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dan Manajer Kompetisi IBL Rufiana di kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (3/8).
Menpora memberikan beberapa catatan jika IBL akan mulai bergulir harus disiplin terhadap protokol kesehatan. "Saya tekankan saya tidak mau dengar IBL menjadi cluster baru untuk Covid-19 ini," ujar Menpora dalam keterangan pers yang diterima Republika, Selasa (4/8).
Sebelum kompetisi bergulir, Kemenpora akan membuat nota kesepahaman (MoU) antara pelaksana IBL, Satgas Penanganan Covid dan Kemenpora RI. "Iya nanti kami akan MoU antara IBL, Satgas Penanganan Covid-19 dan dengan kita, ini sama dengan sepakbola juga sama, saya minta sebelum pelaksanaan simulasi harus sudah melakukan MoU ini," ujar Menpora.
Ia menyampaikan, MoU antarsemua pihak akan menyangkut bukan hanya pelaksanaan kompetisi tetapi juga urusan simulasi dan latihannya. Selain itu, kompetisi akan bergulir dengan tanpa penonton sehingga Kemenpora meminta harus ada pihak dari Dinas Kesehatan yang mengawasinya langsung.
"Harus ada dari pihak Dinas Kesehatan yang ada untuk mengawasi selain itu nanti juga akan ada dari Kemenpora untuk memantau itu dan akan melaporkan bahwa kompetisi berjalan dengan disiplin kesehatan atau tidak," ujarnya.
Direktur IBL, Junas Miradiarsyah mengaku telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait hingga ke hal-hal teknisnya. Penyelenggaraan IBL musim 2020 akan dilaksanakan pada bulan Oktober dan hanya di satu tempat saja yakni DKI Jakarta.
"Semua rencana penyelenggaraan dipastikan dengan protokol kesehatan yang telah disiapkan bersama dengan BNPB, Kemenkes dan dinas kesehatan terkait. Jadi dengan informasi ini mudah-mudahan bisa memberikan gambaran perkembangan IBL," ucapnya.
Menurut Junas, Menpora memberikan saran bahwa semua rencana harus mengikuti protokol yang telah disusun. Menpora juga mewanti-wanti dunia olahraga jangan sampai menjadi cluster baru penularan Covid-19.
"Kami ingin spirit olahraga ini menjadi sebuah aspirasi untuk masyarakat bukan sebaliknya dan kuncinya adalah kebersamaan bahwa semua dengan disiplin bisa dilaksanakan dengan baik," kata Junas.
"Terkait simulasi IBL pada Agustus ini ada beberapa tahapan yakni yang pertama tentang pra-simulasi. Di pra simulasi ini kita berkoordinasi dengan beberapa pihak seperti hotel, lokasi penyelenggaraan, trek ke lokasi dan kita memastikan semua telah disusun dengan baik, setelah ada kerjasama dengan pemerintah dalam waktu dekat ini kita akan lakukan simulasinya di akhir Agustus," tutupnya.
Ketum PB Perbasi, Danny Kosasih juga mengatakan bahwa IBL musim 2020 akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang. "Kami sampaikan kepada Pak Menteri apa saja yang sudah dikerjakan dan kita juga meminta masukan dari Pak Menpora," katanya.
"Kami juga telah menyiapkan timnas Basket kita pada Agustus ini dengan protokol kesehatan meski FIBA belum memberikan keputusannya. Pokoknya anak-anak semua di mess tidak boleh keluar mess jika sampai keluar maka sekalian saja pulang, hal ini untuk meminimalisir potensi olahraga menjadi cluster baru penularan Covid-19," kata dia.