REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Everton Carlo Ancelotti berharap yang terbaik untuk Napoli jelang menghadapi Barcelona pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, di Camp Nou. Napoli akan menghadapi laga berat di kandang Barcelona setelah hasil imbang 1-1 di San Paolo pada pertemuan pertama.
Ancelotti, yang meraih tiga gelar Liga Champions bersama AC Milan dan Real Madrid, dipecat Napoli pada Desember 2019. Pemecatan terjadi justru setelah Napoli memastikan berlaga di babak 16 besar Liga Champions. Peran Ancelotti di Napoli kemudian digantikan Gennaro Gattuso.
“Saya berharap yang terbaik bagi Napoli. Kebenaran memiliki banyak wajah, tetapi tidak ada yang peduli, tidak hari ini,” ujarnya dalam wawancara dengan Il Corriere dello Sport, dilansir dari Football Italia, Selasa (4/8).
Dalam kesemapatan sama, Ancelotti mengomentari arti Liga Champions bagi Juventus. Menurut dia, trofi Si Kuping Besar sudah menjadi obsesi Juventus. Bianconeri tak pernah juara sejak terakhir kali meraihnya pada 1995/1996.
Bagi Ancelotti, obsesi tersebut bisa menjadi motivasi kuat bagi Nyonya Tua. Ia menilai, manajemen Juventus sudah memandang Liga Champions bukan hanya emosional. tapi juga investasi.
“Aku pikir saat kamu mencapai final, kamu sudah melakukan yang terbaik. Sisanya ada di tangan Tuhan,” tuturnya mengomentari kegagalan Juventus juara meski sudah dua kali melangkah ke final.
Juventus akan melawan Lyon pada leg kedua babak 16 besar. Bianconeri untuk sementara kalah agregat 0-1. Mereka bertekad lolos ke perempat final. Keberadaan Cristiano Ronaldo jadi bukti nyata mereka sangat terobsesi meraih gelar di kompetisi antarklub terelite Eropa.
Kendati demikian, Ancelotti melihat Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City sebagai favorit juara. Menurut dia, klub favorit berarti yang paling termotivasi meraih gelar tersebut.
“PSG, yang belum pernah mencapai semifinal, dan City. Meskipun, Prancis tidak terlalu senang melawan Atalanta (di perempat final),” katanya.