Ahad 09 Aug 2020 04:27 WIB

Gelandang Atalanta Ungkap Rahasia Sukses Timnya

PSG disebut akan kesulitan menghadapi Atalanta yang sekarang.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Alejandro Gomez (C) Atalanta merayakan dengan pelatihnya Gian Piero Gasperini (kiri) setelah mencetak gol kemenangan dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Parma Calcio 1913 dan Atalanta BC di stadion Ennio Tardini di Parma, Italia, 28 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Alejandro Gomez (C) Atalanta merayakan dengan pelatihnya Gian Piero Gasperini (kiri) setelah mencetak gol kemenangan dalam pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Parma Calcio 1913 dan Atalanta BC di stadion Ennio Tardini di Parma, Italia, 28 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Gelandang Atalanta, Robin Gosens mengungkap rahasia sukses timnya. Itu adalah satu dari dua keunggulan yang dimiliki Atalanta jelang melawan Paris Saint-Germain (PSG) dalam perempat final Liga Champions, di Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal,  Kamis (13/8) dini hari WIB.

Keunggulan pertama adalah kebugaran tim yang terjaga karena di Italia Atalanta bermain hingga Serie A selesai. Sementara di Prancis, harus dihentikan di tengah jalan. PSG belum pernah bermain lagi usai Ligue 1 dihentikan selain dua partai final yang dimainkan yaitu Piala Liga Prancis dan Piala Prancis.

Keunggulan kedua, kata Gosens, timnya bergerak sebagai sebuah tim. Sedangkan PSG dengan beberapa pemain yang mempunyai kemampuan individu bagus bisa menentukan permainan sehingga kekuatan mereka bukan kekuatan tim.

Maka dari itu, menurut Gosens, kekompakan tim adalah kunci sukses Atalanta sejak Gian Piero Gasperini masuk sebagai pelatih pada 2016. Lolosnya Atalanta ke Liga Champions hingga tembus ke perempat final bukti kekompakan tim berdampak luar biasa.

“Kerja keras yang kami lakukan selama sepekan di sini luar biasa. Sejujurnya, saya bermain reguler di Belanda, tapi saya berkeringat tiga kali lebih banyak dengan Atalanta. Jika kami tidak memiliki permainan selama seminggu, kami melakukan latihan kekuatan,” ujar Gosens, dilansir dari Football Italia, Sabtu (8/8).

Ia menambahkan, setiap latihan, Gasperini meminta anak asuhnya piawai dalam sentuhan bola. Sebab jika itu tak dimiliki setiap pemain maka tak akan bisa bermain dengan bagus dan mencetak gol. Gosens menyumbang 10 gol dan delapan assist di semua kompetisi musim ini. Kendati demikian beberapa orang mempertanyakan apakah dia masuk dalam rencana permainan Gasperini.

“Itu pertanyaan yang bagus. Peran saya adalah menutupi seluruh sayap kiri. Dalam sistem Gasperini, saya harus menyerang dan bertahan. Saya bukan hanya pemain sayap yang menyerang. Jadi, untuk menjawab pertanyaan Anda, saya adalah pemain menyerang, tapi juga seorang bek,” kata dia mengungkapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement