Senin 10 Aug 2020 14:08 WIB

Polemik Regulasi Memainkan Pemain U-20 di Klub Liga 1

Operator Liga 1 ingin membatalkan regulasi tersebut.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Liga 1 Indonesia
Foto: Ist
Logo Liga 1 Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 ingin membatalkan regulasi yang mewajibkan setiap klub untuk memainkan dua pemain U-20 di setiap pertandingan. Keputusan ini didapat setelah LIB menggelar pertemuan dengan manajer klub peserta Liga 1 di hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/8).

PT LIB akan meminta kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar pemain U-20 hanya diwajibkan berada di daftar susunan pemain (DSP) saja, tidak wajib dimainkan. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan, rencana untuk mengajukan perubahan regulasi itu sebagai jalan keluar bagi beberapa klub yang keberatan karena keterbatasan pemain U-20.

"Bukan mayoritas (klub), tapi beberapa saja yang menanyakan soal U-20 bagaimana regulasinya, setelah diskusi bersama-sama yaitu U-20 minimal dua ada di DSP tetapi tidak wajib memainkan," kata Akhmad saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/8). "Usulan (untuk merubah regulasi) itu dari LIB, dan klub-klub tidak mempermasalahkan."

Namun, wacana yang disepakati oleh PT LIB dan perwakilan klub dalam rapat tersebut harus disampaikan kepada PSSI. Hal itu karena regulasi yang dijalankan untuk kompetisi Liga 1 diputuskan oleh PSSI. Adapun regulasi pemain U-20 tersebut dibuat untuk menambah jam terbang pemain U-20 yang akan menghadapi Piala Dunia U-20 2021.

Akhmad mengatakan pihaknya akan segera bersurat ke PSSI terkait usulan tersebut. "Secepatnya (hari ini) diusulkan ke PSSI untuk jadi regulasi, jadi nanti kita tunggu," terangnya.

Hal itu dikonfirmasi oleh Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi. Dia mengaku belum mendapat laporan dari LIB terkait wacana tersebut. Nantinya, kata dia, PSSI akan menggelar rapat dengan Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk membahas hal itu. "Saya belum tahu apa keputusan LIB dengan klub, nanti jika sudah ada laporannya, akan langsung saya sampaikan kepada ketum," kata Yunus, Senin (10/8).

Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani menilai, LIB seharusnya bisa menerjemahkan regulasi yang tujuannya untuk mempersiapkan pemain U-20 menjelang Piala Dunia U-20 2021 itu dengan komprehensif agar tidak mendapat penolakan dari klub. Menurutnya, LIB seharusnya sejalan dengan PSSI, bukan malah sebaliknya.

Selain itu, kata Hasani, klub juga seharusnya tidak keberatan. "Kalau regulasi mewajibkan memainkan pemain U-20 dalam rangka persiapan untuk timnas, seharusnya LIB dan klub peserta wajib menjalankannya," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement