Kamis 13 Aug 2020 05:55 WIB

Kontra RB Leipzig, Atletico Modal Pengalaman

RB Leipzig kontra Atletico Madrid pada babak perempat final Liga Champions.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Liga Champions
Foto: Arsenal.com
Liga Champions

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Dari sejumlah aspek, laga RB Leipzig kontra Atletico Madrid pada babak perempat final Liga Champions, Jumat (14/8) dini hari WIB, mempertemukan dua tim yang bertolak belakang. RB Leipzig adalah kuda hitam dalam perburuan gelar Liga Champions musim ini, sementara Atletico Madrid menggenggam status sebagai tim unggulan.

Status kuda hitam di pentas Liga Champions musim ini layak disematkan kepada Die Rotten Bullen usai menyingkirkan finalis Liga Champions musim lalu, Tottenham Hotspur. Tidak tanggung-tanggung, Leipzig mampu mengalahkan Spurs dengan agregat 4-0, di babak 16 besar. 

Baca Juga

Klub yang baru terbentuk pada 2009 itu identik dengan gaya sepak bola menyerang dan disiplin khas tim-tim Jerman. Berada di perempat final rekor sejarah baru Leipzig di pentas Liga Champions. Namun, lawan yang akan dihadapi oleh tim besutan Julian Nagelsmann itu bukanlah tim yang sembarangan, malah bisa dibilang pengalaman menjadi modal terbesar Atletico Madrid di laga tersebut.

Los Rojiblancos sudah tampil lima kali di babak perempat final dalam tujuh musim terakhir Liga Champions. Dari tujuh musim terakhir tersebut, tim asal Ibukota Spanyol itu mampu dua kali menembus partai final. Dengan gaya permainan bertahan yang solid dan terorganisir, Los Rojiblancos terbukti mampu bersaing di papan atas klub-klub Eropa. 

Keberhasilan menyingkirkan juara bertahan Liga Champions, Liverpool, dengan aggregat 4-2 pada babak 16 besar menjadi bukti teranyar ketangguhan Los Rojiblancos. Citra pertahanan solid inilah yang tergambar di benak Nagelsmann saat pertama kali mengetahui anak-anak asuhnya akan berhadapan dengan Atletico.

''Mereka sangat solid dan kami harus bisa terus mencari celah dan membongkar pertahanan lawan,'' tutur Nagelsmann seperti dilansir //Marca//, Selasa (12/8).

Dari segi permainan, Leipzig memiliki modal untuk bisa membongkar pertahanan Los Rojiblancos. Dari delapan tim yang tersisa di babak perempat final Liga Champions musim ini, peringkat ketiga klasemen akhir Bundesliga musim ini tersebut menempati urutan kedua dalam urusan jumlah tembakan, yakni 134 tembakan dari delapan laga. 

Sayangnya, di laga ini, Leipzig telah kehilangan salah satu striker andalan mereka, Timo Werner, yang telah bergabung bersama Chelsea. Ketidakhadiran Werner bukan berarti Nagelsmann tanpa opsi. Yussuf Poulsen dan Patrick Schick sudah dapat dimainkan. Shick nantinya bakal ditopang Dani Olmo, yang ditempatkan di posisi gelandang serang. 

Yang pasti, ada satu hal yang membuat Nagelsmann sedikit bersyukur. ''Apabila digelar dalam dua laga, kandang dan tandang, mungkin peluang kami untuk bisa lolos akan semakin tipis. Pasalnya, mereka begitu berpengalaman saat tampil di dua leg laga di fase gugur,'' ujar Nageslmann.

Di sisi lain, Atletico Madrid justru tidak bisa menurunkan komposisi pemain terbaik mereka di laga yang digelar di Stadion Jose Alvalade tersebut. Angel Correa dan Sime Vrsaljko diketahui positif terjangkit Covid-19 dan harus menjalani isolasi di Madrid. Kendati begitu, lini serang di skuat Los Rojiblancos terbilang lengkap. 

Diego Costa, Alvaro Morata, dan Joao Felix sudah siap diturunkan di laga ini. Meski dikenal sebagai tim dengan gaya permainan bertahan, Atletico mampu menorehkan total 12 gol dari delapan partai Liga Champions musim ini, atau hanya terpaut dua gol dari Leipzig.

Tidak hanya itu, Atletico Madrid juga hanya kebobolan total tujuh gol, unggul satu gol dari Leipzig, yang kebobolan delapan gol dari delapan laga di pentas Liga Champions musim ini. Kendati begitu, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, tidak mau gegabah dalam menghadapi Die Rotten Bullen. 

Menurut Simeone, salah satu keunggulan Leipzig adalah kemampuan mereka menerapkan permainan menyerang dengan tempo yang tinggi.  ''Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin menjawab tantangan ini,'' kata Simeone seperti dilansir laman resmi UEFA, beberapa waktu lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement