REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet panahan putra Indonesia Riau Ega Agatha mempertanyakan keputusan PB Perpani yang telah mencoretnya dari pelatnas Olimpiade Tokyo. Ia dinilai melakukan tindakan indisipliner dan tidak mentaati aturan federasi.
Menurut Riau Ega, dirinya hanya meminta PB Perpani untuk mengizinkannya berlatih dengan pelatih Denny Trisjoyo dari Jawa Timur. Alasannya, ia telah menjalankan program latihan bersama Denny selama delapan bulan terakhir ini ketika pelatnas panahan belum dimulai.
“Saya mengajukan permohonan untuk bisa didampingi pelatih. Pelatih yang saya ajukan tidak asal pilih. Saya pilih pelatih yang mendampingi saya dapat tiket Olimpiade. Pada saat Olimpiade Rio de Janeiro juga sama beliau. Saya minta permohonan itu,” kata Riau Ega, Rabu (12/8).
Alasan dia memilih pelatih Denny, kata dia, semata agar program latihan yang telah dijalankannya selama ini bisa terus berjalan dan ia bisa fokus memperbaiki penampilannya di Olimpiade Tokyo nanti. Ia mengaku khawatir dikesampingkan mengingat prioritas PB Perpani di pelatnas saat ini adalah menambah tiket menuju pesta olahraga terakbar empat tahunan itu.
Peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu juga bahkan mengaku rela dipotong gaji seandainya PB Perpani mengizinkan Denny Trisjoyo melatihnya selama pelatnas Olimpiade. Permohonan yang diajukan, menurutnya juga tak melanggar aturan maupun Undang-Undang yang berlaku. Hal tersebut bahkan sudah diatur dalam Peraturan Presiden No 95 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Pasal 12.
“Jadi permintaan saya masih sesuai dengan UU yang berlaku. Saya sudah bilang tidak digaji pun tidak masalah, yang penting bisa didampingi,” ujarnya.
Di sisi lain, PB Perpani tak mengizinkan apabila seorang atlet ingin mendatangkan pelatih sendiri lantaran federasi telah menyeleksi tiga pelatih untuk pelatnas Olimpiade Tokyo. PB Perpani akhirnya memutuskan untuk mencoret tiga atletnya dari pelatnas Olimpiade Tokyo.
Keputusan tersebut disampaikan dalam surat resmi PB Perpani bernomor 210/KU/PB.PERPANI/VIII/2020 tanggal 8 Agustus 2020 yang ditandatangani Ketua Umum Illiza Sa’aduddin Djamal. Surat tersebut ditujukan kepada Riau Ega Agata Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haenza.
Ketiganya dicoret karena dinilai tidak memenuhi panggilan untuk mengikuti pelatnas Olimpiade, tidak taat aturan federasi, serta mengesampingkan kepentingan negara.
Riau Ega Agatha merupakan atlet panahan andalan Indonesia untuk nomor recurve putra perorangan maupun beregu. Ia juga menjadi salah satu atlet yang menyumbangkan satu dari dua tiket ke Olimpiade Tokyo untuk cabang panahan setelah tampil di Kejuaraan Dunia 2019 di Belanda bersama rekannya, Diananda Choirunisa.