Selasa 18 Aug 2020 21:33 WIB

Penantian 10 Tahun Nerazzurri

Sepuluh tahun sudah Inter tak merasakan peluang mengangkat trofi di final

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Pemain Inter Milan Lautaro Martinez (atas) merayakan dengan rekan satu tim setelah Danilo D. Ambrosio mencetak gol pada pertandingan semifinal Liga Europa antara Inter Milan dan Shakhtar Donetsk di Duesseldorf, Jerman, Senin (17/8/2020).
Foto: LARS BARON / POOL/GETTY POOL
Pemain Inter Milan Lautaro Martinez (atas) merayakan dengan rekan satu tim setelah Danilo D. Ambrosio mencetak gol pada pertandingan semifinal Liga Europa antara Inter Milan dan Shakhtar Donetsk di Duesseldorf, Jerman, Senin (17/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, DUSSELDORF — Bisa dibilang, Inter Milan adalah klub yang baru saja diremajakan. Skuat Nerazzurri dihuni pemain yang butuh penyelamatan dan manajer yang bertekad mengembalikan reputasinya.

Dampaknya besar. Inter mampu tampil superior di Liga Europa, dengan menang lima kali beruntun, di luar kualifikasi. Ini jadi prestasi untuk pertama kalinya sejak April 210.

Puncaknya, Inter membantai Shakhtar Donetsk 5-0, yang merupakan skor terbesar dalam sejarah semifinal Liga Europa. Sepuluh tahun sudah Inter tak merasakan peluang mengangkat trofi di final, sejak memenangkan trofi Piala Dunia Antarklub dan Coppa Italia pada 2010/11.

Namun, Antonio Conte, yang dipecat Chelsea pada Juli 2018, membawa pemain yang 'dibuang' Manchester United seperti Romelu Lukaku, Alexis Sanchez dan Ashley Young. Ada juga mantan gelandang Tottenham Christian Eriksen, dan meminjam bek kanan Chelsea Victor Moses.

Semuanya ternyata mampu menjawab keraguan yang membayangi mereka. Lukaku tak masuk dalam daftar pemain yang diinginkan Ole Gunnar Solskjaer. Namun ia mampu menjadikan dirinya pemain penting di San Siro, dengan kecepatan, kekuatan dan akurasi tendangannya. Kualitas itu membuatnya terlibat pada 18 gol dalam 10 pertandingan terakhir Liga Europa (14 gol dan 4 assist).

Satu gol lagi di final lawan Sevilla nanti, akan membuat Lukaku jadi menyamai prestasi legenda Brasil Ronaldo, yang mencetak 34 gol di semua kompetisi pada 1997/98. Kala itu Ronaldo jadi pemain debutan yang paling banyak mencetak gol di musim perdana.

''Saya tahu betul itu sulit dilupakan. Inter Milan adalah tim yang fantastis. Kini, setelah 10 tahun, kami punya peluang mengangkat trofi. Ini kepuasan yang luar biasa bagi saya dan pemain,'' ucap pelatih Inter Antonio Conte, dikutip dari BBC, Selasa (18/8).

Conte mengatakan, timnya ingin memberikan tiket final ini untuk fan. Meskipun di final bakal berhadapan dengan lawan kuat yang langganan juara Liga Europa. Ia menyadari kalau Sevilla sangat familiar dengan kompetisi kasta kedua antarklub Eropa ini. Belum lagi, sebian besar pemainnya baru pertama kali tampil di Liga Europa.

''Namun kami punya semangat, kami punya kekuatan dan kami ingin memuaskan fan kami,'' ujar Conte.

Sementara itu, Lukaku menyatakan kalau semua orang di Inter mengerahkan kemampuan terbaik untuk bisa sampai di final. Ia menegaskan kalau Inter datang ke Jerman untuk memenangkan trofi Liga Europa.

Menurutnya, secara fisik dan taktik, semua pemain memberikan 100 persen kemampuan mereka dan terus berjuang. Lukaku jadi pemain pertama yang mencetak gol dalam 10 pertandingan beruntun di Liga Europa.

Ia juga sudah mengoleksi 33 gol di semua kompetisi musim ini sejak bergabung dengan Inter, usai menyumbang dua gol dalam kemenangan di Esprit Stadium.

''Saya pikir semuanya berjalan dengan baik sejak menit pertama, kami di sini untuk menang dan kami maju untuk melawan (tim) favorit,'' kata Lukaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement