REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tour de France,Christian Prudhomme, menyatakan, sejumlah penggemar akan diizinkan untuk menyaksikan langsung ajang balap sepeda ternama di dunia itu yang start di Nice, Prancis, Sabtu (29/8).
“Ya, publik akan diberikan akses untuk menonton Tour de France,” kata Prudhomme kepada AFP.
“Tetapi akan ada area pengecekan di area start dan finis karena adanya kebijakan pemerintah soal pembatasan jumlah penonton maksimal hingga 5 ribu orang.”
Pengecekan juga akan diberlakukan di 20 lebih lintasan maupun tanjakan Tour. Di tempat-tempat tertentu hanya akan ada sebagian orang yang berjalan kaki, bersepeda, ataupun mereka yang datang dengan transportasi umum yang berada di kota atau desa tuan rumah bisa diizinkan menonton balapan.
Sementara protokol kesehatan bagi pebalap dan tim juga akan diberlakukan dengan beberapa kali pengujian tes Covid-19, serta interaksi minim selama mereka berada di gelembung Tour.
Sebelumnya seluruh tim telah diperingatkan bahwa mereka harus meninggalkan lomba jika didapati dua atau lebih kasus positif Covid-19 atau menampakkan gejala yang kuat.
Namun Prudhomme mengatakan Tour akan tetap berjalan, meski ada sejumlah kasus positif Covid-19 di dalam rombongan. Panitia akan menyerahkan penanganannya ke otoritas kesehatan setempat.
Covid-19 sebelumnya telah memaksa Tour de France harus dijadwal ulang dari jadwal seharusnya pada Juni-Juli menjadi Agustus-September. Terdapat 21 etape pada Tour kali ini yang akan diakhiri di Paris pada 20 September.