REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Abdul Razak, memutuskan Arung Birawa sebagai nama stadion internasional sepak bola di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang.
Abdul Razak menyebut, sebelumnya ada tiga nama yang diusulkan yakni Biram Dewa, Arung Birawa dan Sri Tri Buana. "Dari hasil kesepakatan LAM dan memilih Arung Birawa sebagai nama stadion itu," ungkap Abdul Razak di Tanjungpinang, Jumat (28/8).
Dia menjelaskan filosofi atau latar belakang Arung Birawa, yakni merupakan nama seorang tokoh pahlawan asal Bugis. Pada masanya, kata dia, Arung Birawa dikenal sebagai tokoh yang gagah berani dalam memimpin perang, melawan Belanda pada 1820.
"Mendengar namanya saja, sudah terasa kemegahan dan kegagahan bangunan stadion itu," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasaran Dispora Provinsi Kepri, Bambang Swastiyo, menyampaikan, Stadion Dompak yang berada di pusat Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri itu rencananya diresmikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, pada 24 September 2020 atau bertepatan dengan hari jadi Provinsi Kepri ke-18.
"Dalam peresmian tersebut, juga direncanakan peresmian pemberian nama stadion yakni Arung Birawa," ujarnya.
Stadion Dompak ini, lanjut Bambang, menjadi penantian panjang oleh masyarakat Kepri yang memimpikan adanya stadion bola yang elegan, maka peresmiannya dikemas khusus pada hari jadi Provinsi Kepri ke-18.
"Untuk nama Stadion, sebelumnya LAM Provinsi Kepri sudah membuat keputusan melalui sidang bersama. Pemilihan nama tentunya menilik latar belakang atau sejarah sampai figur olahraga di Kepri yang layak untuk disematkan sebagai nama stadion tersebut," terangnya.
Dispora Kepri, lanjutnya, bertekad untuk menjadikan Stadion Dompak sebagai salah satu lapangan sepak bola yang mendapatkan pengakuan berstandar internasional, karena Kepri adalah daerah perbatasan yang bersentuhan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Dengan diresmikannya Stadion Dompak, tentu memberikan warna tersendiri bagi perkembangan pembangunan Dompak ke depan. Karena ini cita-cita sudah lama, dan baru bisa kita wujudkan lewat pembangunan secara bertahap yang berstandar Internasional," tuturnya