REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menyebutkan ada misi lebih besar dari keputusan melanjutkan Kompetisi IBL Pertamax 2020 yang sempat terhenti akibat pandemi Covid 19.
“IBL sebagai barometer kompetisi bolabasket profesional memiliki tanggung jawab terhadap seluruh stakeholders, federasi, klub, pemain, wasit, sponsor, mitra kerja dan para penggemar. Para pemain, pelatih dan seluruh elemen yang terlibat dalam kompetisi juga ikut terdampak secara ekonomi ketika kompetisi harus terhenti." Jelas Junas dilansir dari laman IBL Indonesia, Senin (31/8)
"Dengan melanjutkan kompetisi kita harapkan dan juga membantu menggerakkan perekonomian mereka kembali. Di samping hal itu, klub dan liga juga memiliki sponsor yang perlu kita jaga kepercayaannya,” sambungnya.
Liga dan para klub juga sadar bahwa keselamatan serta kesehatan merupakan hal yang sangat utama. Karenanya, melalui rencana kelanjutan musim ini kita ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa disiplin dalam berkegiatan bolabasket saat ini harus ditingkatkan.
"Kesadaran sosial terhadap penekanan penyebaran Covid-19 wajib kita tingkatkan dan harus menjadi momentum bagi kita semua untuk bersatu dan saling jaga sebagai satu komunitas dan keluarga besar pecinta basket”, ujar Junas.
“Kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini akan berlangsung dan kita tidak dapat sekedar menunggu. Muncul tuntutan baru terhadap standar disiplin olahraga dan cepat atau lambat perlu beradaptasi. Kami mengupayakan penyelamatan pada olahragabola basket dan berharap dapat memberikan contoh kepada seluruh penggemar IBL. Kuncinya tentu pada mengubah kebiasaan, disiplin pada protokol dan pedoman kesehatan,” jelas Junas.
IBL pasti akan patuh pada pedoman kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan olah raga. “Kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. BNPB sebagai Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah memberikan rekomendasi pada pedoman kesehatan yang kita susun. Kemenpora juga sudah memberikan lampu hijau. Kami terus akan jaga kepercayaan ini dan melakukan simulasi secara intens,” katanya.
Meski kompetisi digelar tanpa penonton, tanggung jawab menggelar kompetisi di masa pandemi ini tidaklah ringan. Dengan kebersamaan dan kesadaran untuk saling jaga dari seluruh pihak saya yakin kita bisa melaluinya,” pungkas Junas.
IB, liga olahraga nasional pertama yang menghentikan kompetisinya sejak seri ketujuh di GOR Bima Sakti Malang, 13 Maret lalu. Kompetisi IBL rencananya akan digelar 13-27 Oktober di Mahaka Square Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.