REPUBLIKA.CO.ID,BERN -- Mantan presiden FIFA Sepp Blatter jalani pemeriksaan Kejaksaan Federal Swiss terkait pembayaraan 2 juta dolar AS pada tahun 2011 kepada Presiden UEFA, Michel Platini. Pembayaran kontroversial itu yang membuatnya lengser dari jabatan Presiden FIFA
Dikutip dari AP, Selasa (1/9), pria berusia 84 tahun itu tiba di Bern bersama pengacaranya Lorenz Erni. Penyidikan atas Blatter telah dimulai sejak kasus dibuka, setelah dugaan terkuak pada September 2015, dimana tiga bulan lalu Platini juga jadi sosok yang diperiksa.
Blatter juga jadi terduga sejak Mei lalu pada pemeriksaan kedua, terkait dengan uang yang diberikan FIFA sebesar 1 juta dolar AS pada 2010. Meski demikian, Blatter mengaku tak melakukan kesalahan selama 18 tahun menjadi presiden.
Jabatannya berakhir setelah investigasi korupsi dalam sepak bola internasional, yang dilakukan Amerika dan Swiss. Platini pun ditunjuk jadi suksesornya pada Februari 2016, sampai dugaan korupsi 2 juta dolar AS mengakhiri kariernya.
Blatter memerintahkan FIFA untuk membayar Platini, usai sepak bola Prancis minta ada penangguhan gaji pada awal dekade. Platini jadi penasihat Blatter di awal jabatannya dari 1998-2002. Komite etik FIFA dan Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga menemukan tak ada omongan resmi atau kontrak tertulis untuk melakukan pembayaran. Akibat kasus ini, keduanya dilarang aktif dalam dunia sepak bola dan dipecat dari FIFA. Hukuman Blatter selama enam tahun akan habis Oktober tahun depan.