REPUBLIKA.CO.ID, KATALAN -- Megabintang Lionel Messi boleh saja memutuskan diri untuk bertahan di Barcelona. Namun, tahukah Anda seperti apa perasaan pemain berkebangsaan Argentina itu sebelum mengambil keputusan?
Messi mengungkapkan adanya perselisihan berkepanjangan antara dirinya dan presiden klub Josep Bartomeu. Kekalahan yang memalukan dari Bayern Muenchen bukanlah alasan tindakan drastis Messi, meski tentu saja pukulan pahit.
Faktanya adalah pembicaraan internal tentang keinginan keluar dari Barcelona telah berlangsung selama satu tahun atau lebih, tetapi tidak ada resolusi, dan Messi akhirnya merasa bahwa dia perlu memaksakan masalah tersebut.
"Saya memberi tahu klub, termasuk presiden, bahwa saya ingin pergi. Aku sudah mengatakan itu padanya sepanjang tahun. Saya yakin sudah waktunya untuk menyingkir," kata Messi dikutip dari Goal.com, Jumat (4/9).
Messi menjelaskan, keinginannya untuk keluar dari Camp Nou karena percaya bahwa klub membutuhkan lebih banyak pemain muda. Dia pun merasa sangat menyesal karena selalu mengatakan bahwa dirinya ingin mengakhiri karier saya di Barcelona.
"Itu adalah tahun yang sangat sulit, saya sangat menderita dalam latihan, dalam pertandingan dan di ruang ganti. Segalanya menjadi sangat sulit bagi saya dan ada saatnya saya mempertimbangkan untuk mencari ambisi baru," katanya.
Dia menegaskan, keinginannya untuk pergi tidak didasarkan oleh kekalahan 8-2 Liga Champions melawan Bayern Muenchen. "Saya sudah memikirkan keputusan itu sejak lama," tegasnya.
"Saya memberi tahu presiden dan, yah, presiden selalu mengatakan bahwa di akhir musim saya dapat memutuskan apakah saya ingin pergi atau apakah saya ingin bertahan dan pada akhirnya dia tidak menepati janji," ungkapnya.