REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB) berkoordinasi dengan Satgas Antimafia Bola di kantor Polda Metro Jaya, Jumat (4/9). Pertemuan itu digelar untuk membicarakan kompetisi yang akan dimulai pada Oktober mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, PT LIB yang diwakili oleh Akhmad Hadian Lukita, Direktur operasional PT LIB, Irjen Pol (P) Drs. Sudjarno, dan Direktur Keuangan PT LIB, Anthony Chandra Kartawiria yang bertatap muka secara langsung dengan Kepala Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo.
Akhmad Hadian Lukita mengatakan koordinasi dengan Satgas Antimafia Bola mutlak dilakukan. Menurut Akhmad, Satgas Antimafia Bola memiliki pengaruh yang kuat agar kompetisi sepak bola profesional di Indonesia bisa bergulir ideal dengan menjunjung tinggi asas fair play dan tidak ada kecurangan.
“Dukungan dari Satgas Antimafia Bola akan sangat menentukan. Terima kasih atas respon yang diberikan. Semoga koordinasi ini menjadi awal yang bagus pada rencana bergulirnya lanjutan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020,” kata Akhmad dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (4/9).
Terkait koordinasi dan kerja sama dengan Satgas Antimafia Bola, Sudjarno menambahkan pihaknya saat ini tengah merancang agar Satgas Antimafia Bola bisa hadir pada setiap pertandingan Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020.
“Kehadiran Satgas Antimafia Bola bisa menjadi langkah preventif agar kompetisi berjalan dengan lebih fair. Tidak ada lagi match fixing yang selama ini dianggap sebagai pengganjal berkembangnya kualitas sepak bola nasional,” ujar Sudjarno.
Brigjen Pol Hendro Pandowo menyebut pihaknya sangat senang dengan koordinasi dan kerja sama yang dilakukan dengan PT LIB. Dengan kerja sama dua pihak tersebut, kata Brigjen Pol Hendro Pandowo, rencana untuk menjaga kualitas kompetisi sepak bola nasional, akan bisa lebih maksimal.
“Kami siap mengawal bergulirnya Liga 1 dan Liga 2. Mudah-mudahan membawa hasil yang positif bagi sepak bola Indonesia,” ucap Hendro.