REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daniil Medvedev meneruskan laju positifnya menuju gelar Grand Slam pertama setelah lolos ke semifinal US Open 2020. Medvedev menaklukkan teman masa kecil Andrey Rublev 7-6 (6), 6-3, 7-6 (5) dalam pertarungan perempat final di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Kamis (10/9) pagi WIB.
Ini merupakan pertemuan dua Rusia pertama pada perempat final Grand Slam sejak Igor Andreev bertarung dengan Nikolay Davydenko di French Open pada 2007. Medvedev tak menunjukkan rasa takut dalam penampilan agresifnya yang mengirim dia lolos ke empat besar tanpa kehilangan satu set pun. Belum ada satu pun pemain Era Open yang memenangkan gelar putra US Open tanpa kehilangan satu set pun.
Setelah Roger Federer dan Rafa Nadal absen, dan unggulan teratas Novak Djokovic terdepak karena diskualifikasi akibat memukul bola ke hakim garis, Medvedev membuktikan diri sebagai favorit bakal menjuarai US Open. Unggulan ketiga ini tidak memberi kesempatan beristirahat kepada Rublev selama pertandingan ini menghujani lawannya dengan 16 ace.
"Saya merasa bisa saja mendapatkan masalah jadi saya senang sekali atas kemenangan ini," kata Medvedev sembari mengakui laga ini sebagai pertandingan yang berat seperti dilansir Reuters.
Medvedev yang kalah lima set dalam pertandingan yang epik melawan Nadal pada final tahun lalu, menunggu pemenang pertandingan antara unggulan kedua dari Austria Dominic Thiem dan petenis Australia Alex de Minaur.
Setelah berkompetisi satu sama lain sejak masih kecil dulu, kedua pemain sama-sama tahu persis apa yang diharapkan dan set pembuka selama 63 menit pun tak mengejutkan.
Rublev yang tidak pernah bisa mencuri satu set pun dari Medvedev dalam tiga pertemuan di antara mereka berdua, tampak siap mengakhiri catatan itu ketika memegang kendali 6-3 dalam tiebreak. Namun unggulan ke-10 itu tidak kunjung bisa menutup lagi karena Medvedev menyapu lima poin berturut-turut.
"Biasanya dia agresif sekali. Namun hari ini dia berusaha lebih banyak memasukkan bola ke lapangan jadi saya mencoba lebih agresif dan benar-benar melakukannya bahkan pada tiebreak set ketiga dan itu berhasil," kata Medvedev.
Ketidakberhasilan itu membuat Rublev marah sehingga membanting raketnya, melempar handuk dan meneriaki pelatihnya. Setelah ini pemain berusia 22 tahun itu tak bisa bangkit lagi.
Medvedev terus menekan pada set kedua, mencatat satu-satunya break point saat unggul 4-2 dalam perjalanan menutup set ini. Rublev tak menyerah tapi Medvedev tidak memberinya peluang dan menutup set terakhir dengan 7-5 dalam tiebreak.