REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Alih-alih meminta maaf karena mendapatkan kartu merah di laga kontra Marseille, bintang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar, justru menyesal tidak memukul bek tengah Marseille, Alvaro Gonzalez, tepat di bagian wajahnya, Senin (14/9) dini hari WIB. Ini menjadi bentuk kekesalan bintang asal Brasil tersebut atas perlakuan Gonzalez di laga tersebut.
Dalam laga yang digelar di markas PSG, Stadion Parc de Princess itu, Neymar diusir wasit pada pengujung masa injury time babak kedua. Wasit mengganjar pemain termahal sejagat itu dengan kartu merah usai kedapatan memukul kepala belakang Gonzalez. Aksi ini dilakukan Neymar setelah sempat beradu mulut dengan bek tengah asal Spanyol tersebut.
Saat meninggalkan lapangan, Neymar sempat mengajukan protes ke ofisial pertandingan. Eks bintang Barcelona itu memberikan gesture mendapatkan hinaan bernada rasialisme dari Gonzalez. Tidak berhenti sampai di situ, Neymar pun sempat mengunggah pernyataan via akun media sosialnya, Twitter, beberapa jam usai laga tersebut.
Dalam pernyataannya, mantan pemain Santos tersebut menyesal tidak memukul langsung wajah Gonzalez dalam insiden tersebut. ''Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak memukul dia tepat di wajahnya,'' tulis cuitan Neymar seperti dilansir SportsKeeda, Senin (14/9).
Sementara pelatih Marseille, Andre Villas-Boas, meragukan insiden hinaan bernada rasialisme yang dilontarkan Gonzalez kepada Neymar tersebut. Namun, pelatih asal Portugal itu tetap mengecam adanya rasialisme di sepak bola.
''Saya tidak tahu, dan saya harap itu tidak benar, karena tidak ada tempat untuk rasialisme di sepak bola. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka itu menjadi tuduhan yang serius. Namun, saya rasa, dia (Gonzalez) tidak melakukannya,'' kata Villa-Boas kepada Telefoot.
Neymar menjadi pemain kelima yang mendapatkan kartu merah dalam laga yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Marseille tersebut. Sebelumnya, wasit mengusir dua penggawa PSG, Layvin Kurzawa dan Leandro Paredes.
Selain itu, wasit juga memberikan kartu merah kepada dua pemain Marseille, Jordan Amavi dan Dario Benedetto. Para pemain ini dianggap memicu pertikaian dan perkelahian antarpemain pada masa injury time babak kedua.