REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- CEO Ferrari, Louis Camilleri mengakui timnya sedang berjuang berada di tengah kesulitan Formula 1. Namun mereka tidak bisa keluar sampai pada aturan berubah pada 2022 mendatang.
Hal ini karena mereka harus berjuang dalam mobil SF 1000 yang bermasalah. "Kami berada di lubang sekarang, kami tahu kami berada di lubang," kata Camilleri dilansir dari laman Sky Sports, Rabu (16/9).
"Ini karena beberapa faktor, tapi apapun yang saya katakan bisa jadi alasan dan kami tidak ingin menjadikannya alasan," katanya.
Dia menyebut akan fokus menyelesaikan permasalahan tersebut dan bekerja keras untuk kembali berada di kejayaan Ferrari.
Ferrari menjadi pabrikan yang belum finis di luar empat besar dalam klasemen sejak 1981 silam. Namun kini perubahan peraturan akibat pandemik virus corona memaksa mereka untuk tetap berada di teknologi yang sama hingga tahun depan.
"Secara realistis itu akan sulit. Dalam Formula 1 kami selalu berjuang dengan waktu, baik di lintasan maupun dalam pengembangan," katanya.
Dia berharap tahun 2022 nanti akan menjadi milik Ferrari. Dengan kemungkinan yang ada, termasuk selesainya pandemik, Ferrari bisa memperbaiki pekerjaan mereka dan mengembalikan kejayaan.
"Saya berharap dengan sedikit lebih banyak fleksibilitas dalam regulasi tahun depan, setidaknya kita dapat meningkatkan posisi kita. Mercedes, apresiasi untuk mereka, mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa," katanya.