Kamis 17 Sep 2020 15:08 WIB

BNPB: Kompetisi Basket dan Bola Boleh Digelar, Asal…

Dua cabang olahraga yang paling diminati adalah sepak bola dan bola basket.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Akbar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021, RKP 2021 dan evaluasi kinerja BNPB tahun 2020.
Foto: ANTARA/PUSPA PERWITASARI
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Rapat kerja tersebut membahas pembicaraan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021, RKP 2021 dan evaluasi kinerja BNPB tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya memperbolehkan kompetisi olahraga sepak bola dan basket kembali digelar.

Kendati demikian, penyelenggaraannya harus tetap memenuhi protokol kesehatan, diantaranya seluruh pemain harus menjalani tes swab hingga kompetisi yang tidak boleh dihadiri penonton.

"Dua cabang olahraga yang paling diminati adalah sepak bola dan bola basket. Tetapi protokol kesehatan adalah hal yang mutlak yang harus kita perhatikan maka perlu dipastikan sekolah kompetisi di sekolah dan bola basket dilaksanakan tanpa penonton," ujar Kepala BNPB Doni Monardo saat konferensi virtual penandatangan nota kesepahaman penyelenggaraan olahraga yang aman, Kamis (17/9).

Selain itu, dia melanjutkan, seluruh pemain dan personel kompetisi harus dipastikan mengikuti tes swab. Pihaknya ingin memastikan bahwa seluruh peserta, baik pemain dan panitia resmi dipastikan sehat secara fisik. Sebab, kompetisi berlangsung yang tidak mungkin menggunakan masker, tidak kontak fisik, atau tidak menjaga jarak.

"Makanya pemeriksaan PCR harus menjadi persyaratan," katanya.

Meski pertandingan olah raga penting, ia menegaskan kesehatan pemain maupun penyelenggara harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, pria yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 ini mengaku pihaknya memberikan fasilitas dan dukungan kepada penyelenggara, baik kepada pemain maupun unsur pendukung lainnya.

Selain itu, setiap penyelenggara kompetisi olahraga diharuskan melakukan koordinasi dengan satgas penanganan Covid-19 di daerah dan juga dinkes daerah serta lembaga terkait lainnya di tingkat provinsi, kabupaten, kota.

Meski harus melalui berbagai tahap protokol kesehatan untuk melaksanakan kegiatan olahraga yang berkualitas, ia berharap kompetisi olahraga ini tidak menjadi sumber baru penyebaran Covid-19.

"Sehingga diharapkan penyelenggaraan bisa berlangsung aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement