REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persipura Jayapura dan Persib Bandung menganggap aneh rencana operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) memajukan bursa transfer lebih cepat saat klub-klub mengalami masalah finansial akibat pandemi Covid-19. Pelatih Persipura Jacksen F. Tiago mengatakan, saat ini banyak pemain yang memutuskan hengkang rata-rata karena permasalahan ketidaksesuaian nilai kontrak. Dengan begitu, aneh apabila ada klub yang bisa mendatangkan pemain baru ketika mereka juga kesulitan finansial.
"Pasti semua pelatih mendatangkan pemain, tapi apa alasan pemain pergi. Saya tidak mengerti kenapa bursa transfer dibuka, persoalannya pemain pergi karena masalah finansial," kata Jacksen dalam keterangannya dalam saluran Youtube resmi Persipura, Kamis (17/9).
Bagi Jacksen, fokus utama seharusnya kompetisi berjalan tanpa menemui kendala. Apalagi liga kini harus digelar di tengah pandemi, termasuk dengan pendapatan klub yang akan berkurang karena tak ada penonton dan sponsor.
"Bagaimana kita kontrak pemain, sementara kita kesulitan finansial," kata dia.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts juga mempertanyakan rumor jendela transfer dipercepat. Robert menegaskan seharusnya tidak perlu dilakukan perubahan waktu bursa transfer paruh musim yang semula dibuka Desember.
Awalnya ada kesepakatan di antara tim untuk memakai skuat yang sama saat kompetisi kembali bergulir. Namun karena ada klub yang banyak kehilangan pemain disinyalir menjadi salah satu alasan wacana itu mengemuka.
"Jika membuka transfer window sekarang saat Oktober, apakah nanti akan ada lagi transfer window di bulan Desember?," kata dia.
Robert mengaku mendengar rumor ada orang yang memaksa untuk membuka transfer window sekarang. Padahal sudah sempat ada kesepakatan dari semua klub akan melanjutkan liga musim ini dengan skuat yang sama.
"Mungkin ada orang yang gugup dan memaksa untuk membuka transfer window. Jika Desember nanti ada lagi maka itu tidak masuk akal. Kita lihat bagaimana kabar resminya," kata Robert.