Sabtu 26 Sep 2020 09:23 WIB

LIB: Protokol Kesehatan Diterapkan Secara Ketat di Kompetisi

LIB sudah memiliki prosedur standar operasi (SOP) pencegahan Covid-19.

Protokol kesehatan di Stadion Sepak Bola (Ilustrasi),.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA
Protokol kesehatan di Stadion Sepak Bola (Ilustrasi),.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita mengaku protokol kesehatan diterapkan secara ketat selama kompetisi. 

"Kami akan melakukan upaya sebaik mungkin agar tidak ada yang menderita COVID-19 selama Liga 1 dan Liga 2," ujar Akhmad Hadian kepada Antara di Jakarta, Jumat malam.

Baca Juga

LIB merespons Indonesia Police Watch (IPW), yang meminta Polri tolak Liga 1 dan 2 bergulir saat pandemi Covid-19, dengan menyebut protokol kesehatan diterapkan ketat selama kompetisi.

Dia menegaskan bahwa LIB sudah memiliki prosedur standar operasi (SOP) pencegahan COVID-19 yang sudah dipaparkan kepada semua klub dalam lokakarya medis pada Rabu (16/9).

SOP yang mengacu kepada regulasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Satuan Tugas Penanganan COVID-19, FIFA, AFC dan Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) itu disusun secara rinci dan wajib dipatuhi oleh semua yang terlibat di kompetisi.

Salah satu protokol itu ialah melakukan tes usap (swab test) setiap 14 hari. SOP tersebut juga mengatur teknis yang mesti dilakukan ketika ada pemain atau ofisial yang terinfeksi COVID-19.

"Di SOP sudah diatur apa yang harus dilakukan ketika ada yang positif COVID-19. Pemain yang sakit tidak akan mengikuti pertandingan. Di liga-liga Eropa, kan, juga ada pemain atau ofisial yang kena tetapi tidak menular ke satu tim karena dilakukan upaya preventif. Kami belajar dari sana," tutur Akhmad Hadian.

Terkait perizinan, Akhmad Hadian menyebut LIB sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah maupun jajaran Polda yang wilayahnya menyelenggarakan pertandingan Liga 1 maupun 2.

Para petinggi Polri seperti Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri serta Asisten Kapolri Bidang Operasi juga memberikan lampu hijau soal berjalannya liga di tengah pandemi COVID-19.

"Kami sudah sowan ke banyak pihak dan mendapatkan dukungan. Tahapan persiapan liga sudah cukup jauh," kata Akhmad Hadian.

Pada Kamis (24/9), Ketua Presidium IPW Neta S. Pane meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk tidak memberikan izin berjalannya kompetisi selama pandemi COVID-19 agar liga tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.

"Jika Liga 1 dan Liga 2 tetap digelar dikhawatirkan akan banyak melahirkan klaster baru. Tentunya ini bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar Neta.

Lanjutan Liga 1 musim 2020 berlangsung pada 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021. Kompetisi tetap digelar semusim penuh tetapi tanpa degradasi.

Semua laga Liga 1 2020 akan digelar di Pulau Jawa. Dengan dikonsentrasikan di sana, tim-tim akan berpindah-pindah dengan transportasi darat demi mencegah penyebaran COVID-19.

Liga 2 Indonesia musim 2020 bergulir pada 17 Oktober-5 Desember 2020. Kompetisi ini berlangsung dengan format turnamen yang melewati penyisihan grup.

Demi meniadakan penyebaran COVID-19, Liga 1 dan 2 dilaksanakan tanpa kehadiran penonton di stadion.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement