REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal mendapatkan kesepakatan terbesar di hari terakhir masa bursa transfer musim panas pada Senin (5/10). Arsenal membawa Thomas Partey dari Atletico Madrid usai memenuhi klausul pelepasan 45 juta pound.
Pemain asal Ghana itu telah bermain 188 kali. Dia membantu Atletico Madrid memenangkan Liga Eropa dan Piala Super.
Sebaliknya, Arsenal melepaskan Lucas Torreira untuk Atletico dengan status pinjaman selama satu musim. Arsenal turut melepas Matteo Guendouzi ke Hertha Berlin untuk musim ini.
Atletico Madrid mengumumkan bahwa Arsenal telah membayarkan klausul pembelian Partey pada menit akhir bursa transfer ditutup.
"La Liga memberi tahu Atletico de Madrid pada pukul 23.28 pada Senin (5/10) bahwa Arsenal telah membayar klausul pelepasan Thomas Partey di marka asosiasi olahraga," tulis pernyataan klub dilansir dari laman ITV.
"Oleh karena itu, pemain secara sepihak memutuskan kontraknya dengan klub kami yang berlaku hingga 30 Juni 2023," lanjut pernyataan tersebut.
Arsenal kemudian mengkonfirmasi penandatanganan itu seperempat jam setelah jendela transfer ditutup. Partey membuat 35 penampilan musim lalu dan membawa Atletico Madrid finis di tiga besar La Liga.
Arsenal sebelumnya telah mendatangkan Gabriel Magalhaes dan Willian sementara Dani Ceballos dipinjamkan dari Real Madrid untuk musim kedua.
"Kami telah mengamati Thomas untuk sementara waktu, jadi kami sekarang senang menambah pemain berkualitas tinggi ke skuad kami," kata manajer Arsenal, Mikel Arteta.
Menurutnya, Partey adalah gelandang dinamis yang memiliki banyak energi. Arteta mengakui Partey memiliki banyak pengalaman di klub papan atas La Liga dan Liga Champions.
"Kami sangat terkesan dengan sikap dan pendekatannya terhadap permainan. Dia adalah pemain sepak bola yang cerdas dan kami berharap dia masuk ke dalam sistem kami dan berkontribusi pada kemajuan yang saat ini kami bangun di klub," tegas Arteta.
Partey akan mengenakan nomor punggung 18 dan bergabung dengan tim barunya setelah membela tugas negara bersama tim nasional Ghana.