REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan gelandang Manchester United (MU), Paul Scholes, menilai, salah satu kekurangan dan celah terbesar di skuat MU saat ini adalah absennya striker kelas dunia.
Anthony Martial, tutur Scholes, bukanlah pemain yang tepat untuk mengemban tugas sebagai penyelesai serangan atau pemain bernomor punggung sembilan di skuat MU.
Kendati Martial bukan berposisi asli sebagai striker, tapi pelatih Ole Gunnar Solskjaer menempatkan eks winger AS Monaco itu sebagai ujung tombak lini serang MU pada sepanjang musim lalu.
Catatan penampilan pemain asal Prancis itu pun sebenarnya tidak terlalu buruk, dengan torehan 23 gol dari 48 penampilan di semua ajang.
Namun, catatan gol Martial tersebut tidak mampu membuat Scholes terkesan. Gelandang yang hanya memperkuat MU di sepanjang karier sepak bolanya itu menyebut, Martial bukanlah pemain yang cocok ditempatkan sebagai striker. Buktinya, Martial masih belum membuka catatan golnya pada musim ini, kendati telah tampil di tiga laga.
''Martial nyaris menipu kita semua dengan berpikir, dia adalah striker yang tepat buat tim ini. Mungkin, dia bisa mencetak banyak gol pada musim lalu dan tampil cukup baik. Namun, dia mengawali musim ini dengan begitu lambat.”
“Hal ini cukup membuat Anda berpikir, dia bukan pemain yang cocok di posisi striker. Inilah kenapa, saya selalu katakan, United perlu mendatangkan striker papan atas,'' kata Scholes seperti dilansir Manchester Evening News, Rabu (14/10).
Secara keseluruhan, Scholes pun menyebut, masalah utama di lini serang United adalah tidak adanya pemain yang berposisi asli sebagai striker. Dari semua barisan pemain di lini serang MU, kata Scholes, tidak ada striker murni.
''Para pemain di lini serang mungkin pemain yang luar biasa. Namun, masalah utama di lini serang United adalah tidak adanya penyerang tengah,'' ujar Scholes.
Pada bursa transfer musim panas kali ini, United sudah melakukan penguatan di lini serang dengan mendatangkan mantan penyerang Paris Saint Germain (PSG), Edinson Cavani, dengan status free transfer.
Namun, Scholes sepertinya memiliki kritik tersendiri terkait keputusan manajemen United untuk mendatangkan striker asal Uruguay tersebut.
Kritik terbesar Scholes tersebut terletak pada usia Cavani, yang sudah menginjak 33 tahun.
''Lima atau enam tahun lalu, mungkin dia bisa jadi rekrutan besar buat United. Namun, saat ini, saya ragu, dia bisa membawa tim ini ke level lebih tinggi. Dengan barisan pemain yang dimiliki United, saya rasa, dia seharusnya datang sebagai pemain pinjaman,'' tutur Scholes.