REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger menyinggung mengenai situasi yang dialami Paul Pogba dan Jadon Sancho.
Keduanya dinilai korban dari situasi paradoks yang terjadi di Inggris. Di sana, menurut Wenger, Inggris melakukan upaya besar untuk mendidik para pemain muda.
Namun sistem di Liga Inggris sangat keras dan levelnya sangat tinggi. Hal yang dimaksud oleh Wenger situasi yang paradoks.
Wenger pun mempertanyakan upaya MU yang ingin merekrut pemain muda milik Borossia Dortmund, Jadon Sancho.
"Saya memberi Anda dua contoh: Pogba sebagian dididik di Inggris, dia pergi secara gratis dan Inggris membelinya kembali seharga £ 100 juta.”
“Jadon Sancho sebagian dididik di Manchester City, jika Anda ingin dia kembali hari ini, Anda harus membayar £ 100 juta,” kara Wenger dilansir dari Tribalfootball, Rabu (14/10).
Wenger menambahkan tak logis membeli pemain dengan harga tinggi namun sudah mengetahui bagaimana sistem Liga Inggris yang sangat keras bagi pemain muda.
Pogba merupakan didikan MU U-18. Ia masuk dalam skuat senior pada 2012 saat usianya masih 19 tahun.
Namun Pogba harus tersingkir dan hengkang ke Juventus. Bersama Bianconeri ia berkembang pesat. Dia kemudian kembali ke Old Trafford pada 2016. Sedangkan Sancho adalah bekas didikan Manchester Junior.
Dia kemudian dijual ke Borussia Dortmund pada 2017. Di sana ia berkembang pesat dan kini menjadi incaran banyak klub Eropa.
MU mati-matian pada bursa transfer musim panas untuk mendatangkan Sancho namun gagal karena harganya yang sangat tinggi.