REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Liverpool Jurgen Klopp mengambil sisi positif dari kekalahan terburuk the Reds sejak 1963 ketika dihajar 2-7 oleh Aston Villa pada laga pekan keempat Liga Primer Inggris. Klopp mengaku mempelajari kekalahan tersebut lebih seksama dan berusaha memperbaikinya saat Liverpool melakoni derbi Merseyside kontra Everton, Sabtu (17/10).
"Dalam beberapa hal, saya lebih suka (kalah 2-7) daripada kalah 2-3, karena itu lebih jelas. Ini lebih berguna," kata Klopp, dikutip dari Liverpool Echo, Kamis (15/10).
Juara bertahan Liga Primer Inggris itu membuat awal solid untuk mempertahankan mahkota mereka. The Reds menyapu tiga pertandingan melawan Leeds United, Chelsea, dan Arsenal dengan kemenangan. Namun, mereka menderita pukulan yang mengejutkan dari Aston Villa dalam pertandingan terakhir sebelum jeda internasional.
Itu menjadi kekalahan terbesar Liverpool sejak 1963 melawan tim yang berbasis di Birmingham. Padahal Villa menghindari degradasi pada laga pekan terakhir musim lalu. Namun musim ini, Villa menjalani tiga laga awal tanpa terkalahkan dan menjadikan Liverpool salah satu korban.
Misi bangkit kontra Everton harus berhadapan dengan satu masalah lain. Mayoritas pemain Liverpool membela tim nasional mereka. Praktis, dia hanya punya sekali sesi latihan pada Jumat (16/10), sebelum melakoni derbi Merseyside ke-237 melawan pemuncak klasemen sementara Everton di Goodison Park.
Terlepas dari memetik hikmah, Klopp menginginkan para pemain Liverpool tidak membawa kekalahan itu bersama mereka sepanjang waktu. Sebab, mereka harus fokus saat dipercaya membela negara masing-masing. Para pemainnya, kata dia, tidak dapat melakukannya dengan setengah pikiran mereka masih di Liverpool.
"Namun saya menuliskan semua hal yang saya pikirkan tentang permainan dan seputar permainan dan kami bisa menyelesaikannya untuk saat ini," kata Klopp terkait evaluasi kekalahan dan persiapan menghadapi Everton.
Yang menjadi tantangannya saat ini adalah waktu recovery pemain yang singkat. Sebab, setelah memainkan pertandingan internasional terakhir pada Rabu, para pemain pastinya kelelahan saat tiba pada Kamis di Liverpool. Mereka hanya memiliki satu sesi pada Jumat, lalu bertandang ke markas rival sekota Everton.
"Itu saja, itu situasinya. Kami tidak bisa mengubahnya dan kami tidak ingin mengubahnya. Ini tantangan lain," ujarnya menegaskan.