REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pelatif cabang olahraga di Sulawesi Tengah yang dipastikan lolos ke Pekan Olahraga Nasional XX di Papua berharap mendapat bantuan peralatan bagi atlet yang akan berlomba pada event yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali itu.
"Kami optimistis bisa menyumbangkan medali, jika ditunjang dengan peralatan lomba yang memadai," kata Asgaf Umar, pelatih tim paralayang PON Sulteng di sela pelaksanaan workshop pelatih cabang olahraga yang lolos PON XX, yang digelar KONI Sulteng pada 26-28 Oktober 2020.
Asgaf yang juga atlet senior cabang paralayang tersebut mengatakan ada tujuh atlet putra dan putri yang akan berlaga di PON XX Papua 2021.
Dari tiga nomor yang lolos dan akan diikuti atlet Sulteng di PON XX, ia mengatakan hanya ada satu nomor yang berpotensi besar menyumbangkan medali yakni nomor cross country.
Nomor ini sesuai dengan karakter medan yang ada wilayah tempat latihan atlet paralayang Sulteng di Pegunungan Matantimali, Kabupaten Sigi.
Untuk bisa mencapai hasil yang memuaskan di PON XX, maka atlet Sulteng yang akan berlaga di nomor tersebut terus digenjot dengan latihan seminggu dua kali yakni setiap Sabtu dan Ahad.
Namun demikian, kata Asgaf, meski latihan sudah dilakukan secara maksimal, namun tanpa didukung pelataran yang memadai, akan sangat sulit bagi atlet Sulteng untuk bersaing dengan atlet dari daerah lain yang memiliki peralatan yang sudah standar internasional.
"Saya yakin, jika atlet kita juga menggunakan peralatan sudah sandar internasional, niscaya bisa merebut medali di PON XX," kata dia.
Menurut dia, satu unit parasut standar internasional membutuhkan anggaran sekitar Rp60an juta.
Hal senada juga disampaikan pelatih cabang dayung PON Sulteng, Wahyu Aristina. Ia juga menyampaikan permohonan bantuan dana dari pemerintah daerah melalui KONI Sulteng untuk membeli beberapa perahu standar lomba.
Dia mengaku saat tsunami menerjang Teluk Palu pada September 2018, seluruh peralatan/perahu yang selama ini digunakan baik untuk latihan maupun lomba habis diterjang gempa bumi dan tsunami.
Agar bisa merebut medali di PON, ia juga meminta bantuan pengadaan perahu standar internasional seperti yang dimiliki atlet dari daerah lainnya.
"Soal atlet, kita punya atlet yang handal, tetapi perlu didukung dengan peralatan yang memadai pula," ujarnya.
Cabang dayung meloloskan sejumlah atlet di sembilan kelas terdiri atas nomor kano, kayak dan rowing.
Untuk atlet putra, kata dia, salah satu pedayung Sulteng yang sangat diandalkan merebut medali adalah Rio Rizki Darmawan. Rio adalah pedayung nasional yang juga dipersiapkan untuk SEA Games mendatang.