REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) memodifikasi Stadion Old Trafford agar bisa menampung 23.500 penonton yang sesuai dengan standar protokol kesehatan. Stadion ini secara keseluruhan berkapasitas 76 ribu orang.
Modifikasi itu diatur agar ada jaga jarak antarpenonton sehingga stadion tersebut siap didatangi suporter di masa pandemi. Pemerintah Inggris awalnya merencanakan membuka stadion untuk suporter secara bertahap sejak awal Oktober 2020. Namun rencana tersebut dibatalkan karena kasus Covid-19 mengalami peningkatan. Hal itu mengundang kekecewaan klub Liga Inggris.
Chief Operating Officer Manchester United, Collette Roche mengatakan, MU telah membaca pedoman dari pemerintah mengenai protokol kesehatan. Ia yakin MU bisa mengakomodasi fan dengan aman. Oleh karena itu, Roche bingung dengan larangan kehadiran fan ke stadion yang belum dicabut.
“Sangat membingungkan untuk memahami mengapa orang dapat berkumpul di tempat lain seperti di pesawat atau di restoran atau bahkan di bioskop untuk menonton sepak bola ketika kami tahu sudah punya rencana dan prosesnya siap untuk memberikan hari pertandingan di sini dengan aman,” kata Roche, dikutip dari BBC, Kamis (29/10).
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson bulan lalu menyampaikan, pembatasan sosial kemungkinan akan tetap berlaku selama enam bulan ke depan. Pembatasan sosial itu dipastikan akan menambah pendapatan klub-klub Liga Inggris terus berkurang.
Roche menjelaskan, MU berusaha sekitar dua bulan untuk memenuhi pedoman pemerintah, yaitu memodifikasi stadion agar aman bagi fan. Selain itu, MU juga merencanakan pedoman lain untuk meminimalkan risiko.
Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris, Richard Masters pada Oktober mengatakan, klub-klub mendapatkan dampak empat kali lipat atas larangan kehadiran penonton ke stadion yang diperpanjang. Pembatalan dibolehkannya fan ke stadion pada 1 Oktober lalu dinilai merenggut optimistis klub.