Sabtu 31 Oct 2020 10:32 WIB

Klopp dan Guardiola Kritisi Aturan Pemain Pengganti Liga

Aturan tiga pemain pengganti tak untungkan klub besar Inggris dengan jadwal padat.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Ratna Puspita
Juergen Klopp
Foto: EPA-EFE/Paul Ellis
Juergen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jurgen Klopp dan Pep Guardiola mengkritik Liga Premier atas keputusan untuk mengurangi pemain pengganti dari lima menjadi tiga pada sebuah pertandingan. Sebelumnya, aturan soal pemain penganti diubah dari tiga menjadi lima setelah liga ditangguhkan karena Covid-19.

Perubahan aturan dari tiga menjadi lima pemain pengganti sebagai solusi menghadapi jadwal yang padat dan kurangnya persiapan. Namun, Liga Premier memutuskan untuk kembali ke tiga pergantian pemain musim ini meskipun ada persetujuan FIFA untuk mempertahankan perubahan hingga Agustus 2021.

Baca Juga

Liga Premier beralasan aturan mengganti pemain hingga lima kali selama pertandingan hanya akan menguntungkan klub-klub besar. Namun, Liverpool mengalami daftar cedera yang panjang di tahap awal musim, dengan Virgil van Dijk kemungkinan akan absen sepanjang musim, sedangkan Thiago, Fabinho, Naby Keita, Joel Matip dan Alex Oxlade-Chamberlain juga saat ini berada di meja perawatan. 

Klopp mengatakan Liga Premier menunjukkan 'kurangnya kepemimpinan' dengan keputusan mereka untuk kembali pada aturan tiga pemain pengganti. Sebab, keputusan ini diambil berdasarkan hasil voting. 

Menurutnya, aturan tiga pemain pengganti pada satu pertandingan tidak menguntungkan bagi klub seperti Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Arsenal, Tottenham, maupun Leicester. Namun, klub-klub ini kalah suara oleh klub-klub lainnya. 

"Seharusnya (kembali dalam agenda) tapi saya rasa itu tidak mungkin karena sistem," kata Klopp dikutip dari Goal.com, Sabtu (31/10). 

"Kami tidak pernah meminta keuntungan apapun," katanya. 

"Tidak ada dari tujuh klub teratas yang meminta keuntungan. Kami hanya tahu, karena kami tahu jadwal kami, bahwa itu akan sangat sulit. Untuk memiliki pertandingan terbaik pada akhir pekan di Liga Premier, itu akan membantu juga. Saya pikir kita harus memikirkannya lagi," kata dia. 

photo
Pep Guardiola - (EPA-EFE/Tim Keeton )

Pelatih Manchester City Pep Guardiola juga berpendapat senada. Dia mengatakan cedera otot yang dialami pemain mengalami peningkatan 47 persen lebih banyak dibandingkan musim 2019/2020. 

Pelatih asal Spanyol itu berharap Liga Premier mempertimbangkan kembali aturannya terkait pergantian pemain. "Ini tidak ada hubungannya dengan tim tertentu yang memiliki keuntungan," katanya. "Ini tentang mengapa kami ada di sini - para pemain. Lupakan tentang keuntungan, ini untuk melindungi semua pemain," kata Guardiola.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement