REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa pandemi Covid-19 masih belum diketahui kapan benar-benar akan berakhir. Hal ini membuat manajemen IBL yang berencana memulai musim depan pada 15 Januari 2021 akan memodifikasi format kompetisi.
Modifikasi penyelenggaraan baik dari sisi jadwal, format, serta teknis kompetisi akan menyesuaikan. Beberapa di antaranya, jadwal seri yang umumnya delapan seri akan dipadatkan menjadi empat seri karena untuk efiktivitas sistem karantina yang akan dibagi menjadi dua fase.
Apabila musim sebelumnya, satu seri berjalan selama tiga hari, maka saat ini satu seri akan berjalan selama enam hari. Fase satu untuk rangkaian penyelenggaraan seri 1, 2, 3 kemudian fase dua untuk rangkaian seri 4 hingga playoff sampai dengan final yang diperkirakan akhir bulan Maret atau sebelum memasuki bulan puasa. Penyesuaian mekanisme teknis lainnya secara bertahap akan disampaikan.
"Kondisi pandemi masih belum menentu tahun depan, tetapi kompetisi tetap harus berjalan tentu dengan pedoman protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah
Meskipun masih cukup banyak tantangan, IBL optimistis situasi akan semakin baik. Klub peserta IBL sudah mulai bergerak untuk melengkapi roster yang rencananya paling lambat akan diserahkan pada 24 Desember.
Untuk membantu pencarian pemain, IBL telah melakukan transparansi informasi status kontrak pemain kepada seluruh klub sehingga dapat memperoleh pemain yang memang statusnya available untuk bermain di klub terkait. IBL pun berencana akan menginformasikan kepada publik mengenai hal ini
"Saat ini transfer window ramai. Klub-klub sedang gencar mencari pemain sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing," jelas Junas.
Beberapa pemain bintang yang sempat absen pada kompetisi IBL dikabarkan akan kembali tampil. Seperti Rachmad Febri Utomo yang akan membela Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja.