REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar uji publik grand design olahraga nasional di Medan, mulai 11 sampai 13 November 2020 dengan menghadirkan insan olahraga di Sumatera Utara.
Pada uji publik itu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan sejak merdeka Indonesia belum memiliki grand design keolahragaan padahal penting dalam menciptakan atlet-atlet berprestasi.
Grand design ini membuat langkah atlet dan pemangku kepentingan menjadi terukur sehingga tercipta atlet berprestasi sampai tingkat internasional. Ini karena, kata dia, untuk menciptakan atlet berpestasi harus melalui perjalanan panjang dan persiapan matang serta butuh waktu panjang.
Hal ini juga berlaku untuk atlet pelapis dan regenerasi atlet harus diperhatikan sejak dini.
"Kita mau juara tapi enggak tau jalannya. Maka dengan grand design yang saat ini sedang kita susun akan lebih terarah nantinya apa yang alan dilakukan untuk menciptakan atlet berprestasi. Ini semua butuh dukungan semua pihak, bukan hanya Kemenpora," kata dia.
Ia mengatakan, dulu Indonesia sangat disegani dalam dunia olah raga, khususnya tingkat Asia, namun perlahan tertinggal bahkan oleh negara-negara yang dulunya sama sekali tidak diperhitungkan.
"Atas dasar itulah kita buat grand design keolahragaan ini yang akan menjadi dasar dan pijakan seorang atlet untuk meraih prestasi. Paling tidak butuh waktu delapan tahun untuk menciptakan seorang atlet berprestasi," kata dia.