REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) Greg Clarke kini telah menanggalkan jabatannya sebagai Wakil Presiden FIFA, demikian dilansir BBC, Kamis (12/11). Clarke mundur dari FA pada Selasa (10/11), setelah menggunakan bahasa yang tidak dapat diterima ketika mengacu kepada pemain-pemain berkulit hitam.
Sebelumnya, Clarke berniat terus mengisi posisinya sebagai perwakilan UEFA di Dewan FIFA. Namun, ia kini telah mengundurkan diri. Keputusan itu diambil Clarke setelah menggelar pembicaraan via telepon dengan Presiden UEFA Aleksander Ceferin.
Clarke menggunakan kalimat yang menyerang untuk mengacu kepada para pemain berkulit hitam, saat ia tampil di depan komite pemilihan pemerintah Inggris. Selain para pemain berkulit hitam, Clarke juga diketahui melontarkan kalimat-kalimat bernuansa menyerang terhadap para pemain gay, komunitas orang kulit hitam dan Asia, serta pesepak bola putri.
Clarke terpilih sebagai wakil presiden FIFA pada Februari 2019. Pada Rabu (11/11), ia mengatakan kepada BBC Sport akan mengisi posisinya sampai Maret 2021 sesuai permintaan Ceferin, agar dapat melindungi hak-hak voting UEFA.
Bagaimanapun, setelah berdiskusi dengan Ceferin ia kemudian memutuskan mundur. UEFA akan menunjuk pengganti sementara untuk menghadiri pertemuan FIFA selanjutnya, sebelum menunjuk pengganti penuh pada Maret tahun depan.