REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — South East Asian Games Federation (SEAGF) akan kembali menggelar rapat pekan ini dan NOC Indonesia akan memperjuangkan tambahan beberapa cabang olahraga yang berpotensi mendatangkan emas bagi Tim Indonesia.
Rapat SEAGF ini akan berlangsung secara daring dengan agenda umum rapat komisi olahraga dan peraturan, komisi medis, dan komisi women and sport pada Kamis (19/11), disusul dengan rapat komite eksekutif dan rapat umum pada Jumat (20/11).
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry J. Kono, mengatakan pada rapat kali ini Indonesia akan kembali menegaskan permintaan untuk memasukkan sejumlah cabang olahraga unggulan yang belum dipertandingkan.
“Kami akan kembali memperjuangkan beberapa cabang olahraga yang sudah kami usulkan dalam rapat sebelumnya, termasuk sambo yang belum disetujui dan juga usulan baru, yaitu soft tennis,” kata Ferry dalam rilis yang diterima Republika.co.id Rabu (18/11).
Dalam pertemuan daring sebelumnya, yang berlangsung 22 Juli lalu, NOC Indonesia mengajukan tujuh cabang olahraga untuk masuk dalam SEA Games 2021 di Vietnam. Ketujuh cabang olahraga tersebut adalah triathlon, modern pentathlon, sambo, esports, jujitsu, bowling, dan teqball.
Dari tujuh cabang olahraga tersebut, hanya teqball yang merupakan cabang usulan baru, sementara enam cabang olahraga lainnya sudah menjadi bagian kompetisi SEA Games 2019. Di Filipina, Indonesia mendominasi di cabang bowling, modern pentathlon, dan sambo, masing-masing dengan torehan empat medali emas.
Beberapa nomor dan cabang olahraga yang diusulkan oleh Indonesia juga mendapat dukungan dari negara lain. Contohnya teqball yang juga diusulkan oleh Filipina dan polo air yang diusulkan oleh Singapura.
Selain membahas cabang olahraga yang akan menjadi bagian dari kompetisi SEA Games 2021, rapat SEAGF juga akan membahas perubahan Piagam SEAGF, yang akan dibahas dalam rapat komisi olahraga dan peraturan, dan juga penentuan tuan rumah SEA Games tahun 2025, 2027, dan 2029.