Rabu 25 Nov 2020 16:45 WIB

35 Atlet NPCI Paralimpik Tokyo Tes Usap Kedua

Tes ini untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19.

Petugas medis melakukan tes usap atau swab test kepada atlet, pelatih dan tenaga pendukung Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) National Paralympic Committee (NPC) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/11/2020). Tes tersebut dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan atlet dan tim NPC Indonesia dalam upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dalam pelaksanaan Pelatnas untuk persiapan Paralympic Tokyo 2021.
Foto: MOHAMMAD AYUDHA/ANTARA
Petugas medis melakukan tes usap atau swab test kepada atlet, pelatih dan tenaga pendukung Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) National Paralympic Committee (NPC) di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/11/2020). Tes tersebut dilakukan guna memastikan kondisi kesehatan atlet dan tim NPC Indonesia dalam upaya antisipasi penyebaran COVID-19 dalam pelaksanaan Pelatnas untuk persiapan Paralympic Tokyo 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 35 atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) yang dipersiapkan mengikuti pesta olahraga Paralimpik Tokyo 2021, menjalani tes usap Covid-19 tahap kedua di pendopo Hotel Kusuma Sahid Solo, Rabu (25/11). Menurut Sekjen NPC Indonesia Rima Ferdianto, 35 atlet yang mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) untuk persiapan Paralimpik Tokyo 2021, di Solo, telah menjalani tes usap tahap kedua. Ini untuk mengantisipasi adanya penularan Covid-19.

"Kegiatan ini sebagai tes usap rutin yang kedua untuk Pelatnas Paralimpik Tokyo Jepang. Sebelumnya sudah dites usap pertama pada tanggal 1 Oktober 2020, dan hasilnya negatif semua. Kami berharap tes usap kedua bulan ini, untuk peserta pelatnas Paralimpik juga negatifnya semuanya," kata Rima Ferdianto.

Baca Juga

Menurut Rima jumlah yang mengikuti tes usap terdiri dari 35 atlet, ditambah manajer, pelatih, tenaga pendukung, sopir, staf hotel yang totalnya sebanyak 100 orang. Jadi diharapkan tes usap kedua rutin ini, hasilnya negatif semua seperti tahap pertama.

Rima mengatakan selama atlet menjalani pelatnas tersebut harus benar-benar menjaga protokol kesehatan. Para atlet hanya boleh melepas masker saat makan dan di tempat pertandingan. Karena, di tempat pertandingan yang digunakan kondisinya sudah steril untuk para atlet.

"Jadi mudah-mudahan kontaminasi dari luar diminimalisasi. Sebenarnya masih ada beberapa kontak dari luar, tetapi mudah-mudahan harapannya para atlet hasilnya masih negatif semuanya," kata Rima.

Rima mengatakan selama Pelatnas di Solo tidak ada kendala di tengah pandemi Covid-19 ini, tetapi mungkin pada awal -awal saat pemulihan fisik para atlet. Hal ini, karena para atlet yang stamina drop sekali, sehingga mereka agak kaget dalam menjalani latihan.

Namun, para atlet sekarang sudah selesai persiapan umum, dan adaptasi anatomis. Para atlet jadi sudah mulai memupuk kembali kondisi fisiknya, dan mungkin dua hingga tiga bulan lagi sudah bisa kembali ke performanya.

Dari 35 atlet yang dipersiapkan mengikuti Pelatnas di Solo, 15 atlet di antaranya, sudah dipastikan lolos ke Paralimpik Tokyo 2021. Sedangkan, 20 atlet masih harus berjuang mencari baik poin ranking maupun partisipasi agar bisa lolos ke Paralimpik Tokyo.

Sebanyak 20 atlet NPCI ada jadwal try out mulai Pebruari hingga Maret 2021 untuk mengejar poin di luar negeri semua, dan setiap cabang olahraga berbeda. Pihaknya berharap mereka masih berpeluang bisa mengejar poin, sehingga Indonesia lebih banyak yang lolos ke Paraimoade Tokyo 2021.

Atlet NPC Indonesia yang mempunyai peluang ke Parlimpik Tokyo menyusul 15 atlet lainnya yang sudah lolos antara lain dari cabang olahraga atletik, tenis meja, dan cycling.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement