Kamis 26 Nov 2020 01:02 WIB

Murray Dukung Hamilton Raih Gelar Bangsawan dari Inggris

Lewis Hamilton telah tujuh kali menjadi juara dunia F1 dan 92 kali meraih kemenangan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
 Pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, dari Inggris
Foto: AP/Tolga Bozoglu/POOL EPA
Pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton, dari Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Petenis Inggris yang menjuarai dua kali Grand Slam Wimbledon, Andy Murray, mendukung juara dunia tujuh kali Formula Satu (F1) Lewis Hamilton mendapatkan gelar bangsawan dari Ratu Elizabeth II. Meskipun Istana Buckingham menjaga kerahasiaan siapa yang akan menerima penghargaan, namun Hamilton dikabarkan sebagai salah satu orang yang akan menerimanya.

Hamilton melampui rekor kemenangan yang dibukukan legenda F1 asal Jerman, Michael Schumacher. Kini pembalap Inggris tersebut meraih 92 kemenangan sepanjang kariernya.

Hamilton telah mendapatkan penghargaan MBE setelah meraih gelar pertamanya pada 2009. Namun pencapaiannya tak berhenti setiap tahun dengan menjuarai sejumlah gelar seperti medali emas Olimpiade London 2012 dan Rio de Jenairo 2016.

Murray pernah mendapatkan gelar kesatria usai memenangkan Wimbledon pada 2017. Sekarang ia sangat mendukung Hamilton mendapatkan penghargaan dari Ratu Elizabeth, yaitu gelar bangsawan.

"Dalam hal apa yang telah dia raih sebagai seorang atlet, tentu saja dia pantas mendapatkannya. Dia salah satu olahragawan paling sukses dalam sejarah negara,” kata Murray dilansir dari Crash, Rabu (25/11).

Juara dunia F1 1996, Damon Hill mengatakan, menjadi seorang ksatria tidak hanya mewakili prestasinya. Tetapi dia melakukannya sebagai pria kulit hitam dalam olahraga yang selama ini didominasi pria kulit putih.

Seorang ksatria, lanjut Hill, tak hanya menjadi nahkoda bagi kulit hitam tapi juga membuka pintu kepada latar belakang apapun. "Dia telah menghancurkan prasangka, hal itu tidak dapat dilakukan. Ada area di mana Anda tidak dapat mencapai sesuatu karena warna kulit Anda. Dia telah menghancurkan sepenuhnya gagasan itu,” kata Hill.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement